CHAPTER 24: Basketball Match

458 76 53
                                    

"Don't worry bro, you have me remember? We have each other, plus you have your friends. Pilihan apapun yang lo buat gue akan tetap mendukung lo, ingat itu."

– Chris


Daniel mengeratkan dasinya ke leher. Cowok itu tampaknya masih terusik dengan ucapan Kai sebelumnya.

"Lo tau apa yang bakal terjadi kalau bapak lo tau kan?"

"Gue gak bakal biarin Annie pergi. Gue bisa jaga dia."

"Oh ya? Bukannya lo bilang gitu juga dua tahun yang lalu?"

Daniel sudah menenangkan dirinya. Tentu saja, untuk menjadi seorang direktur yang berwibawa dan sukses, salah satu sikap yang harus dikuasai olehnya adalah dapat mengatur emosinya.

Daniel tidak akan membiarkan kalimat-kalimat yang terus berputar di kepalanya tadi menghalangi dirinya dari tujuannya. 

Untuk saat ini, Annie lebih penting.

Tok tok

Daniel menoleh kearah pintu. Terlihat Chris memasuki ruangannya dan berdiri tak jauh dari hadapan sang direktur.

"Rapat sudah siap, para investor sudah menunggu anda di ruangan."

Daniel mengangguk sebagai jawaban. Cowok itu merapikan jasnya sebentar, kemudian menyusul Chris.

Chris dan Daniel memang sahabat dekat sejak muda, keduanya tumbuh besar bersama. Menghadapi kesulitan bersama, saling menguatkan, dan menghibur. Daniel bahkan lebih menganggap Chris sebagai saudaranya sendiri, namun tentu saja, tak ada hal yang berubah di perusahaan.

Direktur tetaplah direktur. Dan sekretaris tetaplah sekretaris. Meskipun memiliki hubungan yang lebih dekat, itu tidak menghalangi Daniel dan Chris dari bersikap profesional.

***

"WOOOO!!" Teriak Henry girang sambil menatap lekat layar LED di hadapannya. Henry dan Mark tampak asik memencet  tombol-tombol dari controller. Kalau kalian ingin tahu, mereka sedang bermain game Call of Duty bersama, atau lebih tepatnya versi ultimate edition yang baru rilis tidak lama.

Annie bisa melihat sisa popcorn yang berhamburan di lantai akibat ulah Mark dan Henry yang terlalu heboh saat bermain.

Baru saja Annie berniat ingin memungut sisa popcorn dan merapikan meja, satu tangan menahannya.

Annie menoleh, dia Lucas.

Cowok itu tampak tersenyum hangat padanya. "Gak usah diberesin, biarin aja mereka beresin sendiri atau nanti ada pelayan yang rapiin kok."

"ANJIM WOYYY!" seru Henry karena terkejut tiba-tiba ada musuh muncul dari belakang tembok dan menembakinya.

Kedua insan tersebut menoleh pada Henry. "Mau keluar?" tanya Lucas melihat kebisingan yang dibuat kedua sahabatnya itu.

"Kenapa tidak?" balas Annie yang mendapat balasan digandeng tangannya oleh Lucas kemudian keduanya pergi dari tempat itu.

***

Lucas membawa Annie ke taman kampus. Karena selain suasana yang asri dan luas, kebetulan taman juga sedang tidak terlalu ramai saat ini.

Annie berjalan mengikuti langkah Lucas sembari melihat segelintir orang yang berjalan bersama satu atau dua kawannya— membawa buku.

My Annoying GirlfriendWhere stories live. Discover now