28 : Pemburu Hantu 2

2.2K 436 21
                                    

Cring~ Gemerincing lonceng di pintu pertanda kehadiran pengunjung.

"Selamat datang di Mantra Coffee."

.

.

.

Keesokan harinya para mantra kembali ke rumah itu untuk melihat keadaannya. Hari ini adalah hari senin, namun karena tanggal merah, mereka mendapatkan bonus hari libur.

Sesampainya di kosan Andri, barang-barang yang telah di acak random benar-benar berubah posisinya, bahkan piring-piring kotor yang ditinggalkan semalam tidak ada. Mereka semua langsung segera melihat rekaman cctv, apa saja yang terjadi dengan kosan itu sehingga barang-barang di sana bergerak dengan sendirinya.

Ketika melihat rekaman itu, terlihat beberapa benda bergerak dengan sendirinya, bahkan ada yang melayang dan jatuh. Tv tiba-tiba menyala dan channelnya berpindah sendiri. Lalu seorang wanita bergaun putih keluar dari lemari yang berada di kamar operator, alias kamar Andri. Ia berjalan mengelilingi kosan. Wanita itu mengambil piring-piring kotor dan mengangkatnya. Ia menjilat-jilat piring kotor itu hingga bersih dan kemudian menaruh piring-piring itu kembali ke rak piring.

Semua yang melihat adegan itu kemudian melihat ke arah rak piring dan berlari ke arah kamar mandi, mereka muntah berjama'ah. Membayangkan bahwa piring yang mereka gunakan untuk makan semalam adalah hasil-hasil jilatan dari wanita bergaun putih itu.

Setelah itu mereka melanjutkan memantau cctv, wanita itu duduk di sofa dan diam memandang tv yang menyala, tv itu berhenti di channel yang buram. Andis mempercepat rekaman cctv itu, entah berapa jam berlalu, wanita itu hanya diam di sana. Sempat wanita itu menoleh ke arah cctv yang sedang mereka  semua tonton, tentu saja mereka kaget dengan hal itu. Wanita itu masih saja duduk bahkan hingga pagi menjelang.

Dari rekaman cctv itu terdengar suara mobil datang dari luar. Wanita itu beranjak pergi, ia berjalan dan kembali masuk ke dalam lemari. Tepat ketika ia masuk ke dalam lemari, Andri dan para mantra masuk ke dalam kosan.

Meninggalkan rekaman cctv itu, mereka saling memandangi satu sama lain dan serentak menoleh ke arah lemari yang tepat berada di belakang mereka.

"Dri, ini kan kosan lu--" ucap Andis,

"K.. kagak dah, jangan gua," balas Andri memotong.

"Ini demi kelangsungan hidup lu, kan ga mungkin lu tinggal di kafe terus-terusan," ucap Dirga.

Andri memberanikan diri, ia mendekat ke lemari itu.

"Lu pada bantuin gua, sini !" pinta Andri takut.

Para mantra mengikuti Andri tepat di belakangnya. Andri sudah berada tepat di depan lemari itu.

"Ga ada apa-apaan kok," sambil berusaha menenangkan diri membangun suasana positif dengan mengetuk-ngetuk lemari.

Tok.. tok..tok

"Tuh kan ga ad--"

Tok.. tok.. tok

Terdengar balasan ketukan dari dalam lemari. Membuat mereka semua berlari keluar rumah, meninggalkan Andis sendiri.

Andis yang biasa dengan kejadian-kejadian mistis membuka pintu lemari itu, meskipun sebenarnya ia juga degdegan.

Dan tak ada apapun disana, hanya baju-baju milik Andri yang tergantung di sana.

Ia mengacak-ngacak lemari itu dan menemukan sebuah boneka. Andis membawa boneka itu menuju Andri yang berada di luar.

"Ini apaan Dri?" tanya Andis sambil berjalan menunjukkan boneka yang agak menyeramkan itu.

"Gatau gua, ga punya barang-barang gitu," jawabnya.

Mantra Coffee ClassicWhere stories live. Discover now