Chapter 30

8.7K 1.2K 48
                                    

***

Saat aku menatap luka itu, dia tertawa dengan canggung.

"Terlihat buruk, bukan?"

"......."

Meskipun aku tidak menangis, Lea pergi dengan gelisah, mengatakan dia akan membawa obat untukku.

"Haruskah kita melanjutkan kelasnya? Menara ini dibangun tiga ratus tahun yang lalu oleh Duke untuk menghormati leluhurnya."

Menara itu terlihat aneh.

Itu tidak dibangun untuk akomodasi ataupun untuk tujuan lain. Sepertinya dibangun untuk dijadikan simbol.

Hanya ada tangga di dalam, tidak ada kamar. Hanya ada seberkas sinar matahari tanpa satupun lampu.

"Wow!"

"Apakah Anda ingin naik?"

"Iya!"

Seria tertawa kecil ketika dia menaiki tangga.

"Ada apa?"

"Anda mengingatkan saya pada adik laki-laki saya."

"Selia pasti kakak yang baek." (Seria pasti kakak yang baik.)

"Ah tidak."

"Benar kok."

Aku menaiki tangga dan menatap Seria.

"Kamuh memwunuh seoyang bangsawan demi adikmu." (Kamu membunuh seorang bangsawan demi dia)

"......."

Wajahnya menegang.

Skakmat.

***

'Aku berharap pelakunya bukan kamu.'

Tapi buktinya ada pada luka bakar di kakinya.

Aku melihatnya di rumah lelang budak. Semua budak punya tanda yang sama di kaki mereka.

'Tanda itu juga ada di kaki pria yang mencoba menyerangku.'

Seria juga punya aksen.

Aksen Noxstone.

'Bangsawan yang sudah mati itu sebenarnya adalah seorang pedagang budak. Seria, saudaramu dijual oleh bangsawan itu.'

Itu hal yang tidak biasa bahwa seorang bangsawan meraih uang dengan menjual orang-orang tua dan orang lemah.

Dia adalah budak yang dibesarkan oleh bangsawan, jadi Seria bisa masuk ke mansion dengan mudah.

"Bagaimana.... bagaimana saya bisa melakukan itu.... "

Seria, yang menatapku dengan mata gemetar, kemudian tertawa terbahak-bahak.

"Kurasa kau sudah mendengarnya dari Duke. Aku juga tidak berpikir bisa menyembunyikannya dalam waktu lama. Aku tertangkap lebih cepat dari yang kuduga."

Aku memutar bola mataku.

Padahal aku sudah menyiapkan alasannya.

"Itu benar. Dia pantas mati."

"......."

"Tidak ada yang tahu dia bajingan, dia bahkan menjual anak-anak sebagai budak."

Seria mengepalkan tangannya.

"Anak-anak yang tidak tahu apa-apa akan menunggu seseorang menyelamatkan mereka bahkan setelah mereka dijual... Seperti aku."

"......."

TBRADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang