Chapter 46

7.1K 1.1K 41
                                    

***

"Mereka mengatakan bahwa putra Noanoke yang sudah meninggal itu gila. Dia sedang mencari lokasi untuk Spinel, dia menyentuh pohon suci, dikutuk dan mati."

"Tapi mereka bilang itu semua rumor."

"Maksudmu apa?"

"Sebenarnya, anak Noanoke itu cerdas.  Pada usia dini, ia menjadi ketua Senat.  Kenapa dia jadi gila?"

Aku mendengar rumor seperti itu dengan jelas saat menghadiri pergaulan sosial.

'Aku tidak tahu apakah itu benar atau tidak, tapi patut dicek.'

Tidak masalah memanggil jiwa dengan kemampuan Boone, tapi ini pemborosan jika menggunakan kemampuan iblis seperti ini.

'Dia yang paling mengenal putranya.'

Aku memutuskan untuk mempercayai ketua.

***

Keesokan harinya, aku meletakkan tanganku di dinding sudut koridor dan melihat sekeliling.

Pertemuan tersebut berlangsung dari kemarin dan baru saja berakhir beberapa saat yang lalu.

Aku melihat para pengikut bergegas keluar, tetapi ketua belum terlihat.

'Itu artinya dia masih di ruang rapat.'

Benar saja, ketua sedang berjalan dari ujung aula seperti yang diharapkan.

Aku berlari ke arahnya dengan ekspresi bahagia di wajahku.

"Kakek!"

".... Nona kecil, kenapa Anda datang jauh-jauh ke sini?"

"Unyuk bertwemu kakek."

"Saya?" Dia menatapku sambil mengerutkan dahinya.

"Kakek membantu Bwaine kemarin. Akuh ingin mengucapkan terima kasih."

Aku mengucapkan kata-kata itu kepadanya, berbicara kekanak-kanakan yang aku bisa.

Dia menatapku dan membuka mulutnya.

"Tidak perlu."

"Kenapah?"

Aku bertanya dengan keheranan, dan dia tertawa.

"Kaw terlihat cangat cedih, tolong ambillah ini."

Ini cokelat paling enak di ruang permen yang dibuat Duke. Aku makan banyak, dan hanya tersisa satu coklat, aku memberikannya.

"Tapi, bagi coklatnya dengan Bwaine."

"Anda tidak perlu."

"Tapwi badanmu kurus, kakek-kakek lainnya punyak perut yang besaar."

"......"

"Akuh kawatir."

Meskipun Leblaine memiliki niat licik, tpi dia memang khawatir karena Noanoke sangat kurus.

Istri ketua meninggalkan dunia lebih awal, dan putra satu-satunya juga mengikutinya tahun lalu.

Meskipun ada pelayan di mansion, tidak ada yang menjaga kesehatannya dengan perhatian yang tulus.

Mungkin itu sebabnya dia terlihat sangat kurus.

Selain itu, pengikut lainnya mengatakan dia melewatkan makan karena dia beberapa kali sibuk dengan rapat.

Aku melepas kertas pembungkus cokelat itu, memotongnya menjadi dua, dan mengulurkannya padanya.

Mata ketua melirik cokelat sejenak.

TBRADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang