The Dark Side of Chicago [COMPLETED]

The Dark Side of Chicago | Chapter 72

    "Aku sudah mendapatkan nomornya." Ujar Dom kepada Alex.

    Alex mengadahkan kepalanya, menatap Dom yang kini sedang berjalan kearahnya. "Nomor dari Anthony atau Raiden?"

    "Anthony. Aku tidak berhasil mendapatkan kontak Raiden, pria itu seakan menghilang." Jelas Dom

    Alex memeriksa pesan yang dikirimkan oleh Dom, sebuah nomor yang beratas namakan Anthony Mitchell. "Kau bisa keluar, Dom. Dan terima kasih."

    Dom menganggukan kepalanya. Namun sebelum pria itu benar - benar keluar dari ruangan kantor Alex, pria itu memberhentikan langkahnya "Lex, bagaimana kabar Althea?"

    Alex menghela napasnya berat, lalu melirik pintu kamar di ruangannya yang tertutup. "Lebih baik, tetapi masih suka melamun. Mungkin masih trauma dengan apa yang dia lihat dua hari yang lalu."

    Dom terseyum lirih kepada Alex, pria itu tau bahwa Alex tidak pernah seperti ini sebelumnya pada wanita mana pun. "Althea akan baik - baik saja, Lex."

    Alex tersenyum penuh tipis, lalu kembali merlirik kearah pintu kamar tersebut. "Aku juga berharap seperti itu."

    Setelah Dom menghilang dari pintu ruangannya, Alex pun dengan cepat mengeluarkan ponselnya yang khusus untuk bisnis, dan mulai mengetik nomor yang sebelumnya diberikan oleh Dom.

    Sambungan telepon pun terhubung, membutuhkan waktu beberapa menit bagi Alex untuk menyambungkan sambungan teleponnya kepada nomor pria itu, sebelum akhirnya terdengar suara pria asing dari sambungan telepon.

    "Anthony Mitchell." Ucap pria itu dari seberang sambungan.

    Alex terdiam di tempatnya untuk beberapa saat, sebelum akhirnya membuka suaranya "Anthony Mitchell."

    "Alexander Gallagher?" Ujar pria di seberang sambungan ragu.

    "Ya, Alexander Gallagher." Jawab Alex yang langsung dibalas dengan tawaan dari seberang sambungan "Aku duga, kau pasti sudah menerima hadiahku bukan?"

    "Kau benar. Terima kasih atas kirimanmu, menambah koleksiku." Jawab Alex.

    "Sudahlah Alexander, apa yang sebenarnya kau inginkan? Kau tidak mungkin menyisikan waktu sibukmu hanya untuk menghubungi orang asing sepertiku." Ujar Anthony diseberang sambungan.

    Alex mencoba sekuat mungkin menahan emosinya "Seharusnya aku yang bertanya, apa motifmu mengirimkanku paket seperti itu, apabila permasalahan yang terjadi diantara kedua perusahaan kita adalah hutang semata?"

    Terdengar suara tawa di seberang sambungan. "Hanya untuk mengingatkanmu, bahwa kau telah membunuh salah satu anak buah terbaiku."

    Alex menggertakan rahangnya, ketika dirinya menyadari bahwa pria yang saat ini sedang berbicara dengannya adalah dalang dibalik pengkhianatan Maggie padanya selama ini.

    "Surprised huh?" Ledek Anthony di seberang sambungan.

    "Apa yang kau mau sebenarnya, Anthony?" Tanya Alex pada akhirnya.

    "Bayar hutang Ayahmu, Alexander."

    Alex menghela napasnya kasar, sebelum menjawab perkataan pria itu "Berikan aku nomor rekening perusahaanmu. Akan aku transfer secepatnya."

    Alex menyeringitkan dahinya, ketika mendengar suara tawa dari pria itu. "Kau pikir aku akan percaya begitu saja? No, Alexander. Aku mau kau membawa uangnya langsung padaku."

    "Delapan ratus juta dollar adalah uang yang banyak untuk diberikan secara cash, Anthony."

    "Tiga ratus juta dollar cash, dan kau bisa memberikan sisanya lewat cheque." Balas Anthony.