The Dark Side of Chicago | Epilog

50.1K 2.1K 107
                                    

   Sepuluh tahun kemudian

Alex melangkahkan kakinya menuju ruang kerjanya, setelah pria itu menyelesaikan pertemuannya dengan salah satu investor kantornya. Dan setelah menghabiskan waktu kurang lebih tiga jam untuk melakukan pertemuan, kini pria itu pun bisa beristirahat dengan tenang di ruangannya.

    Setelah berada di kursi kebesarannya, senyuman di bibir pria itu pun langsung tercipta, ketika Alex melihat sebuah pigura yang berisikan kejadian tentang sepuluh tahun silam. Kejadian dimana pria itu merasakan kejamnya kehidupan.

    Saat Alex sedang merenung di dalam pikirannya, tiba - tiba saja pintu ruangannya pun terbuka secara paksa dari luar, yang mampu membuat tubuh pria itu menjadi sedikit tersentak.

    Menatap ke arah sumber suara, senyuman tipis di bibir pria itu pun langsung tercipta, ketika mengetahui siapa pelaku dari terbukanya pintu kerja ruangannya. "Hey."

    Bangun dari posisi duduknya, pria itu pun berjalan menghampiri wanita itu dan berdiri tepat di hadapannya. Merapatkan tubuh wanitanya kepadanya, Alex lalu mendaratkan ciumannya di bibir wanita itu.

    "Aku merindukanmu."

    Tersenyum lebar, Alex lalu membawa tubuh wanita itu ke kursinya, dan mendudukan tubuhnya pada pangkuannya. "Aku lebih merindukanmu"

    "How was your meeting?" Tanya wanita itu sembari menyerukan kepalanya pada ceruk leher milik Alex, menghirupnya dan sesekali menggigitnya pelan.

    "Ssh, sayang." Lenguh Alex ketika merasakan gigitan yang cukup kencang di lehernya. Wanita itu tersenyum tipis, sebelum memulai aksinya menciumi rahang milik Alex.

    "Kau belum menjawab pertanyaanku."

    Alex menyeringai, lalu menjauhkan wajah wanitanya darinya, dan menatap wanita itu menggoda. "The meeting was amazing. Pemilik dari perusahaan itulah yang mampu membuatku betah untuk melakukan pertemuan hingga tiga jam lamanya."

    Wanita itu tersenyum lebar, lalu membalikan tubuhnya dan menyandarkan tubuhnya pada dada bidang milik Alex. "Dadaku sepertinya membesar."

    Alex terkekeh di tempatnya, lalu mengarahkan kedua tangannya untuk meremas barang yang wanita itu maksud. "Aku yang menyebabkannya."

    Saat hendak membalas, pandangan wanita itu lalu menangkap sebuah pigura foto yang berada di sisi meja milik prianya. Wanita itu lalu menatap Alex penuh tanya. "Kau masih memajang foto itu?"

    Alex berdeham, sembari kedua tangan pria itu ia gunakan untuk memainkan dada milik wanitanya. "Tidak akan pernah aku singkirkan, Sayang."

    "Kenapa kau kekeh sekali ingin tetap memajangnya? Aku sudah menyuruhmu untuk menyingkirkannya padahal."

    Alex menggelengkan kepalanya, lalu mencium pelipis wanitanya cepat. "Bagaimana bisa, aku melupakan kejadian paling menegangkan disepanjang hidupku?"

    Wanita itu menggidikan bahunya. "Aku tidak tau."

    Alex lalu tersenyum tipis. "Bagaimana pun juga, kejadian di dalam foto itulah yang membuat aku bertahan hidup sampai sekarang. Karena apabila foto tersebut tidak diambil, aku bahkan tidak tau, bahwa aku akan mengakhiri hidupku saat itu juga atau tidak."

    "Althea, foto itu adalah alasan aku sampai berada di titik ini. Tetap menjalani kehidupanku, denganmu disisiku. Kejadian sepuluh tahun silam seketika menjadikanku lebih baik dari sebelumnya. Aku yang hampir kehilanganmu, dan—"

    Althea yang sedari tadi masih berdiam diri di pangkuan Alex pun dengan cepat memotong perkataan pria itu dengan mencium bibirnya. "Aku tidak mau kau melanjutkan perkataanmu."

The Dark Side of Chicago [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang