The Dark Side of Chicago [COMPLETED]

The Dark Side of Chicago | Chapter 79

   Alex berdecak ditempatnya, ketika merasakan lemparan sebuah berkas tepat diatas berkas kantornya yang saat ini sedang pria itu kerjakan. Menatap judul dari berkas tersebut, Alex lalu menatap si pelaku penuh tanya. "Apa maksudmu, Ellena?"

    "Althea tidak salah. Wanita itu mengatakan hal yang sejujurnya padamu, saat kejadian itu. Bahwa Althea, tidak mengetahui rencana apapun yang dibuat oleh ayahnya dan juga pria yang bernama Raiden itu." Jelas Ellena.

    Alex tertawa meremehkan, lalu menatap adiknya dengan tatapan penuh kekesalan. "Kau mengkhianatiku, huh? Kau tidak ingat, apa yang selama ini sudah aku lakukan untuk melindungimu?"

    Ellena memutar matanya, wanita itu lalu kembali mengambil berkas hitam bertuliskan Althea Cathaleena Mitchell dan kembali memberikannya kepada Alex, dengan lebih sopan. "Aku hanya ingin berada di pihak yang benar. Dan Althea, adalah pihak yang benar saat ini. Kau terlalu cepat terhanyut di dalam posisimu, tanpa mau mendengarkan penjelasan darinya terlebih dahulu."

    Alex berdecih. "Bukankah kau juga sama Ellena? Kau bahkan langsung pergi setelah aku pergi meninggalkan lokasi. Kau, tidak jauh dariku. We both have the same blood, Little Lena. We both are The Gallaghers."

    "Tetapi aku tau mana yang harus aku bela, Alexander."

    Alex tertawa sinis, "No, you don't Ellena. Kau tidak mengetahui yang sesungguhnya."

    "Wanita itu mengkhianati kita Ellena, tidak kah kau sadari itu? Apa harus aku kisahkan reka ulang apa yang terjadi di base camp kita minggu lalu?" Ulang Alex kepada adiknya

    Ellena menatap kakaknya kesal, "Alex, setidaknya cari tahu terlebih dahulu kebenarannya! Jangan asal mengada ngada seperti ini"

    Alex berdecih, lalu menatap adiknya sinis. "Sudah tidak ada gunanya Ellena. Semuanya sudah berakhir, aku dan wanita pengkhianat itu... kami sudah berakhir."

    "Alex kau—"

    "Cepat keluar dari ruanganku" perintah Alex dengan cepat, yang diiringi dengan terbukanya pintu ruangan milik pria itu.

    Setelah melihat adiknya menghilang dari pintu ruangannya, Alex pun kembali memfokuskan dirinya pada pekerjaan dihadapannya. Namun sebelum pria itu kembali hanyut kedalam pekerjaannya, pandangannya pun mendapati berkas yang dibuangnya tadi. Berkas berwarna hitam, yang bertuliskan nama wanita yang sejak seminggu lalu sedang pria itu usahakan lenyap dari pikirannya.

———

    "Bagaimana, Len?" Tanya Dom ketika melihat Ellena yang berjalan memasuki ruangannya dengan tatapan kesal.

    Ellena lalu mendudukan dirinya pada pangkuan kekasihnya —Jaden, yang sedari tadi sudah menatap khawatir kekasihnya itu. "Alex tetaplah Alex, keras kepala. Pria itu tetaplah berpikir bahwa apa yang dia lakukan itu adalah satu - satunya hal yang benar. Dan pria itu malah menganggapku mengkhianatinya, karena tiba - tiba saja datang ke ruangan pria itu dan membawa berkas hitam tersebut."

    "Lalu dimana berkasnya?" Tanya Nathan penasaran.

    Ellena menggidikan bahunya acuh "Aku tidak tau, aku sudah kesal dengan pria itu duluan, makannya aku tinggal."

    "Ellena, berkas itu satu - satunya bukti kita" tukas Dom panik

    "Sepertinya sudah dibuang oleh Alex. Aku tidak tau, aku masih kesal dengan pria itu. Kalau kau mau, kau bisa datang ke ruang kerjanya dan mencarinya sendiri." Jawab Ellena menyepelekan.

    "Dom, apa tidak sebaiknya kita menemui Althea saja? maksudku, kau memang sering berbagi pesan dengannya, tetapi kita? Aku juga ingin Althea mengetahui bahwa aku dan Ellena sudah berada di pihaknya saat ini." Ujar Jaden yang akhirnya membuka suara.