Tiga Puluh Enam

1.8K 223 26
                                    

Author's POV

"Launchpad ini bekerja dengan sambungan ke listrik, tentunya. Lalu juga ke laptop, sound mixer dan tentunya speaker. Dengan mereka semua, kau bisa membuat sebuah electro-music."

"Apa itu?" tanya Addo sambil mencerna informasi baru yang ia dapat. Kepalanya diputari oleh bermacam-macam pertanyaan; Electro-music? Musik elektro? Elektro sama dengan listrik, jadi musik listrik? Apa maksudnya? Dia tidak mengerti.

Hugo menggaruk-garuk kepala belakangnya sambil membuat gumaman dalam kerongkongannya. Addo tetap menunggu, sambil memerhatikan launchpad itu lagi. Benda itu tipis, persegi, penuh dengan tombol berbentuk persegi kecil-kecil yang saling berdempetan. Seperti iPad bertombol. Hanya saja launchpad lebih lumayan tebal dan lebih besar dari iPad.

"Aku bukan orang yang pandai dalam menjelaskan, tapi kau bisa mendengarkan lagu yang pernah kubuat supaya lebih gampang paham," lelaki tersebut mengeluarkan sebuah headset dari saku celananya lalu memberikannya pada Addo.

"Lagumu? Serius? Wah, mana? Aku benar-benar penasaran!"

"Sabar." Dia beranjak dari sofa lalu kembali dengan laptop yang sudah menyala. Setelah diutak-atik sebentar, Hugo memberikan laptopnya. "Di folder ini berisi semua lagu-laguku. Kau bisa dengar yang mana saja."

Addo langsung menyambungkan headset ke laptop juga telinganya.

"Tunggu disini ya, aku akan melanjutkan bersih-bersih barang diluar. Jangan lupa beritahu aku kalau ada laguku yang kau suka." Dia tertawa pelan.

"Alright, Sir." Addo balas mencandainya lalu Hugo menghilang keluar rumah. Lelaki berambut cokelat itupun juga kembali fokus ke layar laptop dipangkuannya.

Folder yang terbuka bernama music. Di dalamnya berisi banyak folder lain dengan nama-nama yang Addo tidak mengerti juga kenapa bisa dinamai begitu: The City [EP], Adventure, Featuring, Unreleased, dan lain-lain hingga totalnya sampai 58 folder! Disetiap folder berisi belasan lagu.

Addo tidak yakin harus berkomentar apa. Dia tidak menyangka Hugo membuat begitu banyak lagu hanya dengan sebuah launchpad kecil? Sampai disini ketertarikan Addo akan musik elektro bertambah.

"Seperti apa ya lagunya Paman?" Gumamnya sambil terus sibuk mengklik folder-folder secara acak. Dia tiba di sebuah folder bernama The City, dan setelah memilih-milih lagi, Addo memutar file bernama Imperium [Original].mp3

»np: Imperium – Madeon (it's available on multimedia)»

"This is amazing!" serunya di pertengahan lagu, kemudian paham kenapa Hugo langsung menyuruhnya untuk mendengarkan sendiri. Seketika dia paham apa itu electro-music. Dia lebih banyak mengandung permainan efek suara, but for god sake, baginya lagu ini benar-benar luar biasa! Addo pernah mendengar kalau jenis lagu seperti ini biasanya diputar di klub-klub dewasa, tapi mendengarkan sendiri lewat headset bukan hal yang buruk.

Selesai mendengarkan lagu Imperium, Addo mencari lagu lain. Ada folder bernama Featuring. Dibukanya folder itu.

"Apa..." gumamnya saat membaca nama sebuah file: Stay Awake ft. Ellie Goulding. Addo mengerjap-ngerjapkan mata, barangkali salah lihat atau apa, tapi tetap tidak ada yang berubah. Nama file itu membuatnya tercengang luar biasa---maksudnya, nama Ellie Goulding.

"Tidak mungkin!" Addo membaca nama-nama file lagu yang lainnya dan ternyata, semua lagu di folder tersebut divokali oleh penyanyi terkenal! Tapi sebagian dari mereka sudah agak jarang muncul di layar kaca lagi, sementara sisanya tetap eksis. Seperti Ellie. Addo tahu siapa Ellie Goulding karena pernah mendengarkan lagu-lagunya bersama Alice.

Father For Addo -g.c (Addo Series #1)Where stories live. Discover now