Chapter 3 : Slytherin

3.7K 491 33
                                    













Kereta semakin lambat dan akhirnya berhenti. Anak-anak berdesakkan ke pintu keluar ke peron kecil gelap. Verly bergedik dalam udara malam yang dingin. Kemudian muncul lampu yang bergoyang-goyang diatas kepala anak-anak, lampu itu dipegang oleh seseorang laki-laki berjanggut tebal dan bertubuh besar, sangat besar. Dia adalah Rubeus Hagrid, dia setengah raksasa. Hagrid adalah pengawas hewan liar di Sekolah sihir Hogwarts.

Wajah Hagrid yang besar itu tersenyum, "Kelas satu ikuti aku!" Katanya. Semua anak-anak kelas satu langsung berbaris di belakangnya, mengikuti Hagrid menyusuri jalan yang sempit dan curam. Di kiri dan kanan mereka gelap sekali sampai Verly tak sadar sejak kapan ia sudah berpisah dengan Malfoy, Crabbe dan Goyle.

Jalan sempit itu berujung tepi danau besar. Di atas gunung tinggi di seberang danau, jendela-jendela berkilau terang di bawah langit penuh bintang-bintang, berdiri kastil besar menjulang tinggi dengan banyak menara besar dan ada juga yang kecil.

Hogwarts sangat berbeda dari Ilvermorny yang biasa sehari-hari Verly lihat. Kastil ini tampak lebih kuno dan tentunya jauh lebih besar.

"Semua naik ke atas perahu, satu perahu tidak lebih dari empat anak!" seru Hagrid seraya menunjuk perahu-perahu kecil yang mengapung di tepi danau.

Verly tak mengenal siapa anak-anak yang duduk bersamanya di dalam perahu, yang jelas disebelahnya ada seorang anak perempuan berambut lebat, dan dibelakang mereka ada dua anak laki-laki yang tidak dapat Verly lihat jelas seperti apa rupanya. Lampu di tiap perahu hanya satu sedangkan langit disana sangat gelap.

 Lampu di tiap perahu hanya satu sedangkan langit disana sangat gelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Pintu langsung membuka. Seorang penyihir wanita jangkung memakai jubah hijau zamrud berdiri disana. Wajahnya sudah berkeriput tapi tak setua itu. "Kelas satu, ini Professor McGonagall," kata Hagrid.

"Terima kasih, Hagrid, biar aku ambil alih sekarang,"

Dibukanya pintu lebar-lebar. Aula di belakang pintu luas sekali. Dinding batunya diterangi obor-obor menyala. Langit-langitnya tinggi sekali sehingga tak bisa dilihat, ada ribuan lilin yang entah bagaimana bisa melayang disitu.

Anak-anak mengikuti Professor Mcgonagall melintasi lantai batu kotak-kotak. Verly bisa melihat ada ratusan suara murid-murid di dalam.

"Selamat datang di Hogwarts," kata Professor Mcgonagall.

"Pesta awal tahun ajaran baru akan segera dimulai, tetapi sebelum kalian mengambil tempat duduk di Aula Besar, kalian akan diseleksi masuk rumah asrama mana. Seleksi ini upacara yang sangat penting karena, selama kalian berada di sini, asrama kalian akan menjadi semacam keluarga bagi kalian di Hogwarts."

"Kalian akan belajar dalam satu kelas dengan teman-teman seasrama kalian, tidur di asrama kalian, dan melewatkan waktu luang di ruang rekreasi asrama kalian."

"Ada empat asrama di sini, Gryffindor, Hufflepuff, Ravenclaw, dan, Slytherin. Masing-masing asrama punya sejarah luhur dan masing-masing telah menghasilkan penyihir hebat. Selama kalian di Hogwarts, prestasi dan kemenangan kalian akan menambah angka bagi asrama kalian, sementara pelanggaran peraturan akan membuat angka asrama kalian dikurangi. Pada akhir tahun, asrama yang berhasil mengumpulkan angka paling banyak akan dianugerahi Piala Asrama, suatu kehormatan besar.Kuharap kalian semua akan membawa kebanggaan bagi asrama mana pun yang akan kalian tempati."

Verlyndie [Draco Malfoy FanFiction] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang