Chapter 47 : Regulus, Alois dan Alana

1.2K 208 7
                                    




















Kenangan-kenangan singkat terus berputar, kenangan mereka berjalan, belajar bersama di perpustakaan, Regulus dan Alois main catur sihir sedangkan Alana membaca buku.

Kenangan waktu-waktu mereka bersama memecahkan berbagai misteri yang mereka anggap sebagai petualangan.

Kenangan ulang tahun Alana di Middlemist yang dihadiri oleh Regulus dan Alois juga, kenangan Alana menulis surat untuk sahabat-sahabatnya. Kenangan saat Alana di asrama dengan Diana.






Kenangan berikutnya berganti di waktu tahun ketiga mereka. Kira-kira usia mereka empat atau lima belas tahunan.

Alana dan Regulus duduk berdua di kursi kayu halaman sekolah Hogwarts. Regulus masih memegang tongkat sihirnya, tapi wajahnya terlihat luka-luka dan rambutnya berantakan.

"Lihat dia tadi, dia berlagak paling istimewa!" gerutu Regulus—beberapa kali meringis kesakitan saat kain yang Alana gunakan untuk membasuh lukanya menyentuh pelipisnya.

"Tapi dia itu tetap teman kita," kata Alana sambil mengobati luka-luka di wajah Regulus.

"Teman? Kau masih menganggap dia teman? Kurasa dia sudah tidak menganggap kita temannya lagi tuh. Dan lihat saja dia begitu senang dengan ketenarannya sekarang,"

"Tapi tadi kau yang menantangnya duluan untuk berduel, Regulus,"

"Aku hanya ingin melihat apakah dia masih menganggap kita—tapi sepertinya aku sudah tahu jawabannya sekarang, besar kepalanya mungkin sudah membuat dia lupa kalau dia pernah berteman dengan kita dan lupa kalau tanpa bantuan kita di kereta, dia tak pernah sampai ke Hogwarts,"

Nampak dari kejauhan Alois Sievert berdiri diapit oleh Caspian Clair dan Frances Hassler, juga satu anak perempuan—Genevieve Greene disebelahnya. Alois berdiri di tengah, sok tegap meskipun bukan dia yang punya tubuh paling kukuh diantara ketiga laki-laki disana.

Mereka berempat terlihat berjalan di koridor sambil menertawai Regulus dari kejauhan.

Regulus mengepalkan tangannya kesal, dia hendak berdiri tapi ditarik kembali oleh Alana, "Aku tidak ingin kau bertengkar dengan Alois lagi, bagaimanapun bagiku kalian berdua tetap sahabatku,"

"Dia tak menganggap kau—maupun aku sebagai sahabatnya lagi, jadi sadarlah, Alana," bantah Regulus.

Alois bersaing dengan Regulus dalam hal akademik maupun non akademik. Mereka dua yang terbaik di Slytherin.

Mereka bermusuhan sejak saat Alois yang sombong menemukan fakta bahwa leluhurnya adalah salah satu pendiri Hogwarts, bahkan pendiri asramanya sendiri, Slytherin.

Dia jadi angkuh, dipuja-puja, terlena dalam ketenaran. Dia akhirnya berteman dengan Caspian Clair dan Frances Hassler yang menganggapnya ketua mereka.

Dan ada juga Genevieve Greene—cewek slytherin yang selalu nempel dengan Alois. Rumornya mereka berpacaran.

Dengan berteman dengan anak para penyihir elite seperti mereka, nama Alois semakin tinggi. Tidak seperti saat dia berteman dengan Alana yang muggle-born ataupun Regulus yang keluarga nya terlalu kuno.

Sebetulnya itu hanya topeng Alois, dia ingin membuktikan diri agar keluarganya tidak melihatnya sebagai anak yang bisa dibodohi lagi.

















Verlyndie [Draco Malfoy FanFiction] ✅Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum