Chapter 31 : Trap

1.6K 265 1
                                    

Double up next nya hari rabu dan jumat yaa, vote dulu okeyy


















Anak-anak kelas lima memasuki Aula Besar pada pukul dua dan mengambil tempat mereka di depan kertas ujian mereka yang menghadap ke bawah. 

"Balikkan kertas-kertas kalian," kata Profesor Marchbanks dari depan Aula, sambil membalikkan jam pasir raksasa. "Kalian boleh mulai."

Verly mengerjakan soal-soalnya dengan cepat,
dia tiba di pertanyaan keempat ketika waktu memulai ujian baru sepuluh menit, (Menurutmu, apakah undang-undang tongkat memberi kontribusi, atau menuntun ke pengendalian yang lebih baik dari, kerusuhan goblin di abad kedelapan belas?), pertanyaan lima (Bagaimana Undang-Undang Kerahasiaan dilanggar di tahun 1749 dan patokan apa yang diperkenalkan untuk mencegah terjadinya kembali?)


Dia mulai menulis, sambil melihat ke atas sekali-kali untuk memeriksa jam pasir besar di atas meja tulis di samping Profesor Marchbanks.

Dia duduk agak belakang karena sesuai dengan urutan abjad namanya adalah S, dia hanya beberapa meter dari Harry Potter dan Parvati Patil karena P dan S dekat.

Harry Potter nampak menutup matanya dan mengubur wajahnya di dalam tangannya, sehingga pijar merah kelopak matanya menjadi gelap dan sejuk.

Dia membuka matanya; matanya pedih dan berair ketika melihat perkamen putih terang.
Harry menulis jawaban yang ia ada di kepalanya.

Dia menutup matanya lagi, mencoba melihat mereka, mencoba mengingat ... Konfederasi telah bertemu untuk pertama kalinya di Prancis, ya, dia sudah menulis itu ...
Para goblin telah berusaha hadir dan diusir ... dia juga sudah menulis itu ...
Dan tak seorangpun dari Liechtenstein mau datang ...

Pikir, dia menyuruh dirinya sendiri, wajahnya di dalam tangannya, sementara di sekelilingnya pena bulu menggoreskan jawaban tanpa henti dan pasir mengucur melalui jam pasir di depan ...

Dia sedang berjalan menyusuri koridor gelap yang sejuk ke Departemen Misteri lagi, berjalan dengan langkah tegas dan penuh tujuan, terkadang berlari, bertekad untuk mencapai tujuannya pada akhirnya ... pintu hitam itu berayun membuka untuknya seperti biasa, dan di sinilah dia di dalam ruangan melingkar dengan banyak pintu ...

Lurus menyeberangi lantai batu dan melewati pintu kedua ... petak-petak cahaya menari-nari di dinding dan lantai dan bunyi detik mekanis aneh itu, tetapi tak ada waktu untuk menjelajah, dia harus bergegas ...

Dia berlari kecil beberapai kaki terakhir ke pintu ketiga, yang terayun membuka persis seperti yang lainnya ...

Sekali lagi dia berada di dalam sebuah ruangan seukuran katedral yang penuh dengan rak-rak dan bola-bola kaca ... jantungnya sekarang berdebar sangat cepat ... dia akan sampai ke sana kali ini ... saat dia mencapai nomor sembilan puluh tujuh dia berbelok ke kiri dan bergegas menyusuri lorong di antara dua baris ...

Tetapi ada sebuah bentuk di atas lantai di bagian terujung, sebuah bentuk hitam yang sedang bergerak di atas lantai seperti seekor binatang yang terluka ... perut Harry mengerut karena takut ... karena bersemangat ...

Sebuah suara keluar dari mulutnya sendiri, suara tinggi, dingin yang tak memiliki kebaikan manusia ...

"Ambilkan untukku ... turunkan, sekarang ... aku tidak bisa menyentuhnya ... tapi kamu bisa."

Bentuk hitam di atas lantai bergerak sedikit. Harry melihat sebuah tangan putih berjari panjang yang mengenggam sebuah tongkat naik di ujung lengannya sendiri ... mendengar suara tinggi, dingin yang berkata "Crucio!"

Lelaki di atas lantai itu mengeluarkan jerit kesakitan, mencoba berdiri tetapi terjatuh kembali, sambil merintih. Dia mengangkat tongkatnya, kutukan terangkat dan figur itu mengerang dan menjadi tak bergerak.

Verlyndie [Draco Malfoy FanFiction] ✅Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ