Chapter 35 : Unbreakable Vow

1.6K 250 3
                                    
















"Dia memberikan cincin itu kepadaku saat tahun pertama. Agar aku bisa bertemu dengannya—ceritanya panjang, dan aku masih terlalu kecil untuk mengerti hal bodoh yang telah terlanjur kulakukan waktu itu,"

"Dia bilang dia mau mengajariku banyak sihir yang lebih hebat dari yang bisa kupelajari dari Hogwarts—dan memang betul. Tapi itu salah, aku tahu,"

"Aku bisa bertemu dengan dia lagi dari cincin itu—tapi bukan dirinya yang sekarang, melainkan seorang anak laki-laki berusia enam belas tahun bernama Tom Riddle,"

"Dan dia—sangat baik kepadaku, bisa kukatakan dia sahabatku. Aku belajar banyak hal darinya, ya—itulah dia, aku harusnya tahu kalau dia mau memanipulasiku karena dia tahu asal usulku—tapi saat itu aku merasa dia teman terbaik yang kumiliki, dia yang paling mengerti tentang aku, jadi dengan mudah aku mempercayainya, tapi sekarang aku tahu—maksudku setelah kematian Cedric dan aku—"

Verly menghentikan kata-katanya sebelum akhirnya melanjutkannya lagu, "Aku mencurigai sesuatu soal cincin ini jadi kuharap kalian bisa membantuku menghancurkannya," sengaja dia tak mengatakan Horcrux. Baginya itu terlalu berbahaya untuk dikatakan.

Dumbledore dan Harry saling pandang sampai akhirnya Dumbledore mengambil cincin itu.

Verly merasa lega karena akhirnya sudah berhasil melepas cincin itu.























Salju beterbangan berputar-putar menerpa lagi jendela-jendela sedingin es. Sebentar lagi Natal. Hagrid seorang diri membawa dua belas pohon Natal untuk Aula Besar. Untaian holi dan perada kertas emas dan perak telah dililitkan ke sekeliling pegangan tangga, lilin abadi berpendar dari dalam ketopong baju-baju zirah dan rangkaian besar mistletoe telah digantungkan pada jarak-jarak tertentu sepanjang kori dor-koridor. Anak-anak perempuan cenderung berkeru mun ramai-ramai di bawah rangkaian mistletoe, menyebabkan kemacetan di koridor-koridor.

Verly menghabiskan waktu lebih banyak untuk membaca buku di asrama Slytherin, dia sering berada dekat-dekat dengan perapian. Dia mengambil banyak pelajaran sehingga jadwalnya penuh. Dia melakukan ini untuk memastikan telah menguasai semua materi sebelum lulus. Dia tipe orang yang suka belajar. Satu-satunya hiburan baginya saat ini selain tidur. Dia merasa lelah dengan terlalu banyak beban dipikirannya.

Dan fakta bahwa sisa satu hari lagi sebelum pergi ke pesta klub Slughorn dan dia belum meminta siapapun untuk datang bersamanya. Dia berpikir untuk mengajak Draco, tapi sejak kejadian di kementrian sihir dia memilih menjauh dan menjaga jaraknya dengan Draco.

Dia mencintai Draco dengan sungguh-sungguh dan tak mau hal yang terjadi pada Cedric terjadi lagi kepada Draco. Sudah cukup ia membuat Draco berada dalam masalah besar kemarin. Dia meneguk teh cinnamon nya dan membolak-balik buku di atas meja. Kadang sesekali menulis dengan pena bulunya.

Dan tak sengaja membanting pena bulu itu saat membalikkan halaman buku ke halaman 77, pena bulu itu jatuh di depan kaki Adrian Pucey yang kebetulan melewati Slytherin Common Room untuk mengambil peralatan Quiddicth. Adrian mengambilkan pena bulu itu dan mengembalikannya kepada Verly. "Terima kasih," kata Verly.

"Buku John Flamsteed, kau mengambil pelajaran astronomi di tahun keenam?" kata Adrian sambil membaca sampul buku di atas meja.

"Ya—aku menyukai astronomi, jadi memang sengaja mengambil pelajaran ini lagi," Verly menjawab, Adrian mengangguk. "Aku juga mengambil astronomi saat tahun keenam, meski sedikit murid tahunku di kelasnya,"

"Aku bisa membantumu—kalau kau mau,"

"Yeah, terima kasih,"

Adrian mengangguk lagi.

Verlyndie [Draco Malfoy FanFiction] ✅Where stories live. Discover now