Chapter 15 : Anger

2K 337 18
                                    














"Pesta dansa Natal, telah mendekat--bagian dari tradisi Turnamen Triwizard dan kesempatan bagi kita untuk bergaul lebih akrab dengan tamu-tamu asing kita. Nah, pesta dansa ini hanya untuk anak-anak kelas empat ke atas--meskipun kalian boleh mengajak murid yang lebih muda kalau mau..." Professor Mcgonagall berbicara di depan Aula Besar.

"Jubah pesta akan dipakai," Profesor McGonagall meneruskan, "dan pesta dansa akan dimulai pukul delapan malam pada Hari Natal, berakhir tengah malam di Aula Besar. Nah, sekarang..."

Profesor McGonagall sengaja menatap seluruh kelas. "Pesta dansa ini tentu saja kesempatan bagi kita semua untuk... er... bersantai," katanya, dengan nada tak suka.

"Tetapi itu TIDAK berarti," Profesor McGonagall meneruskan, "ada pengenduran standar tingkah laku yang kami harapkan dari murid-murid Hogwarts. Aku akan kecewa sekali kalau ada anak Gryffindor yang mempermalukan sekolah dengan cara apa pun."

Setelah pemberitahuan itu, banyak anak-anak yang langsung mengajak pasangan mereka, ada juga yang belum sama sekali. "Kau mau mengajak siapa, Draco?" Tanya Goyle di tengah jalan koridor.

Draco melirik Verly dan Pansy yang sedang berjalan berdua di sebelah mereka.

"Tentu saja orang yang kusuka," katanya penuh percaya diri. Padahal dia masih belum berani hari ini untuk mengajak 'orang yang dia suka'

Crabbe meneliti lirikan Draco, apa itu untuk Verly, atau untuk Pansy?









Staf Hogwarts, yang ingin memberi kesan baik kepada tamu-tamu dari Beauxbatons dan Durmstrang, rupanya bertekad untuk menunjukkan kastil dalam keadaan seindah-indahnya di Hari Natal.

Untaian tetes air beku dipasang pada birai tangga pualam. Dua belas Pohon Natal yang biasa dipasang di Aula Besar dipenuhi hiasan serbaneka, dari holly berry yang menyala, sampai burung hantu emas hidup yang beruhu-uhu, dan semua baju zirah sudah disihir untuk menyanyikan lagu-lagu Natal setiap kali ada anak yang melewatinya. Seru juga mendengar Oh Come, All Ye Faithful-Hai Mari Berhimpun dinyanyikan oleh helm kosong yang cuma hafal separo liriknya.









Verly sudah menggerai rambutnya kembali seperti biasa sejak pagi tadi, poni tipisnya tertata rapi lagi di dahi mungilnya. Verly memang tidak menyukai model rambut lain selain di gerai, kecuali pada momen-momen tertentu.

Dia dan Digna selalu berlomba-lomba memanjangkan rambut sejak dulu, tetapi Verly yang selalu menang beberapa centi dari Digna.

Verly memakai gelang Cedric di tangan kirinya, dia berniat mengembalikannya sekarang. Tetapi nyali nya sedikit menciut ketika melihat Cedric yang duduk di kursi lapangan dengan gerombolan anak-anak kelas enam yang sedang bergurau disekelilingnya.

Mengapa sih Cedric harus selalu bergerombol dengan teman-temannya begitu, Batin Verly.

Tapi ia tetap memberanikan diri berjalan ke tengah lapangan untuk menghampiri Cedric, seolah tak ada apapun. Cedric sedang berbaring di kursi lapangan, kepalanya menghadap ke langit,  jadi teman-temannya lah yang pertama kali menyadari Verly yang datang ke arah mereka.

"Oi Cedric, cewekmu datang tuh!" kata Marcus Macmillan, lalu merangkul kembali pacarnya yang berdiri disebelahnya.

Cedric yang mendengar kalau Verly datang langsung bangkit duduk, dia membalas godaan teman-temannya dengan senyum khasnya.

"Cedric, ini, um— aku mau mengembalikan gelangmu," Verly mengeluarkan gelang Cedric dari tangannya dan menyodorkan gelang itu kepada si pemiliknya.

"Cedric, ini, um— aku mau mengembalikan gelangmu," Verly mengeluarkan gelang Cedric dari tangannya dan menyodorkan gelang itu kepada si pemiliknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Verlyndie [Draco Malfoy FanFiction] ✅Where stories live. Discover now