Chapter 40 : R A B

1.7K 249 13
                                    

















Pikiran membebani isi kepala Verlyndie Sievert akhir-akhir ini. Untuk selama satu minggu ini dia terpaksa harus tinggal di Malfoy Manor, bersama para pelahap maut lainnya.

Padahal dia sangat berharap akan bertemu Barty Crouch Jr. disini karena Verly bersumpah kalau dia bertemu dengannya, dia tidak akan segan-segan untuk membunuhnya.

Dia adalah orang yang menyihir Portkey dan yang mengatur semua jebakan di Triwizard Tournament. Verly ingat jelas saat dia tahu akan hal itu, dia berhasrat penuh untuk membunuh Barty Crouch Jr. itu dan Dumbledore menahannya. Dia hampir lepas saat Barty Crouch Jr. akhirnya diserahkan kepada Dementor.

Meskipun Verly sudah mengikhlaskan kematian Cedric, tapi tetap pada satu nama itu, dia menyimpan dendam yang teramat dalam.

Tak ada teman ataupun kedamaian yang Verly rasakan disana—kecuali berbicara dengan Nagini. Nagini juga selama ini dan selama berada disini hanya mau berada di sekitar Voldemort dan Verlyndie.

Nampaknya Nagini juga punya pandangan yang sama seperti Verly terhadap pelahap maut lain, mereka sekumpulan pecundang. Nagini selalu membenci keributan mereka. Mereka juga takut pada Nagini.

Verly tak mungkin berani dekat-dekat dengan Draco secara terang-terangan disini. Kecuali saat mereka sudah bisa kembali ke Hogwarts.

Voldemort belum memberi izin kepada para pelahap maut untuk pergi meninggalkan Manor sekarang. Sebelum mereka menyerbu Potter pada hari Sabtu nanti.

Meskipun begitu beberapa minggu kedepan Verly akan tetap pulang ke rumahnya untuk mengambil barang-barangnya. Dan dia tentu tahu kalau dia akan mendapatkan izin khusus dari Voldemort.

Hanya ada Nagini di dalam kamarnya yang menemaninya, Nagini juga hampir tertidur.

"Namanya Credence, lalu kami melarikan diri bersama dari tempat sirkus itu, Credence mau mencari orangtuanya .... Tapi sayangnya kami terpaksa berpisah," cerita Nagini dalam desisannya. Melihat di tengah malam ini mata Verly belum terpejam. Mereka memang sering bertukar cerita, tapi semenjak sekarang Verly lebih berhati-hati.

Karena jujur saja Nagini berubah sejak Voldemort menjadikannya Horcrux terakhir.

"Dia pasti juga sangat menyayangimu, Nagini," kata Verly. Mendengar Nagini bercerita membuat dia kembali teringat Cedric.

Setelah Nagini tertidur, Verly berbalik dan kepalanya menatap ke atas atap kamar itu.

Kalau dipikir-pikir disini hanya Nagini yang peduli kepadanya.

Para pelahap maut lain sering bergurau soal Nagini, seperti kalau salah satu dari mereka berbuat salah makan nanti akan menjadi santapan atau makanan ular atau apalah itu.

Mereka tidak tahu Nagini yang sebelumnya pernah juga menapakan kaki sebagai manusia seperti mereka.

Nagini dulunya seorang perempuan, sebelum dia berubah sepenuhnya menjadi ular, dia pernah menceritakan itu semua kepada Verly, hari-harinya di sirkus, seseorang bernama Credence, dan pria bernama Grindelwald.

Rowle dan Yaxley bahkan pernah mengejek Verly karena terlalu dekat dengan Nagini, selalu berjalan diiringi Nagini, dan selalu dimanapun bersama Nagini.

Mereka berkata awas saja nanti diterkam ular sambil terkikik, mereka bilang kalau Verly diterkam Nagini di depan mata mereka, mereka tak mau bertanggung jawab kalau Voldemort murka akan hal itu. Padahal Nagini tidak sekejam yang mereka pikir.

Saat mendengar mereka mengejek begitu malah Nagini akan mendesis kepada mereka. Dan berusaha untuk melindungi Verly.

Yah tapi sekarang Verly merasa Nagini menjadi jauh lebih kejam daripada yang dulu.




Verlyndie [Draco Malfoy FanFiction] ✅Where stories live. Discover now