Chapter 32 : Daughter

1.9K 288 31
                                    















"Sudah waktunya kau belajar perbedaan antara kehidupan dan mimpi, Potter," kata Lucius Malfoy. "Sekarang berikan ramalannya kepadaku, atau kami mulai menggunakan tongkat."

"Kalau begitu, teruskan," kata Harry, sambil mengangkat tongkatnya sendiri setinggi dada.

Ketika dia berbuat demikian, tujuh tongkat milik Ron, Hermione, Alice, Verly, Neville, Ginny dan Luna naik di kedua sisinya.

Simpul di perut Harry menegang. Kalau Sirius benarbenar tidak berada di sini, dia telah memimpin teman-temannya pada kematian mereka tanpa alasan sama sekali.

Seorang wanita melangkah maju, menjauh dari teman-temannya, dan menarik lepas kerudungnya. Azkaban telah mencekungkan wajah Bellatrix Lestrange, membuatnya kurus kering dan mirip tengkorak, tetapi wajah itu penuh kilau fanatik yang hebat.

"Mengapa Voldemort menginginkan ramalan ini?" Tanya Harry. Beberapa pelahap maut mendesis.

"Kau berani menyebut namanya?!" Desis Bellatrix "Yeah," kata Harry dengan tampang berani. "Yeah, aku tidak punya masalah mengatakan Vol—"

"Tutup mulutmu!" Teriak Bellatrix. Dia mengangkat tongkatny, "Stupef—" Tapi Verly segera melangkah maju dari belakang dan menangkis mantra Bellatrix. Ia berdiri persis di depan Harry, Bellatrix melotot melihatnya.

"Kau! Verlyndie dear, mengapa kau menolong Potter? Beraninya kau menghianati tuanmu!" Bellatrix berteriak lagi, emosinya berubah-rubah.

Kini semuanya sudah tahu kalau Verly adalah bagian dari pelahap maut. Tapi Verly tidak takut sama sekali dengan ancaman Bellatrix.

"Dia bukan tuanku dan tak akan pernah menjadi tuanku!" kata Verly dengan tajam.

"SEKARANG!" jerit Harry.

Enam suara berbeda di belakangnya berteriak, "REDUCIO!" Enam kutukan melayang ke enam arah berbeda dan rak-rak di seberang mereka meledak saat kutukan itu mengenainya.

Para pelahap maut lain mulai menyerang mereka dan Verly berduel berdua dengan Bellatrix Lestrange.

Susunan menjulang itu berayun ketika seratus bola kaca meletus pecah, figur-figur seputih mutiara membentang ke udara dan melayang di sana, suara mereka menggema.


"LARI!" Harry berteriak, sementara rak-rak itu berayun berbahaya dan lebih banyak bola kaca lagi mulai berjatuhan dari atas. 

Seorang Pelahap Maut menerjang maju melalui awan debu dan Harry menyikutnya keras-keras di wajah yang bertopeng; mereka semuanya menjerit, ada teriakan kesakitan, dan bunyi hantaman bergemuruh ketika rak-rak itu saling menjatuhi, secara aneh menggemakan potongan- potongan para Penglihat yang dilepaskan dari bola-bola mereka.

Harry dan Hermione mendapati jalan di depan bebas dan melihat Ron, Ginny dan Luna berlari cepat melewatinya, lengan-lengan mereka di atas kepala; sesuatu yang berat membentur sisi wajahnya tetapi dia hanya menundukkan kepalanya dan berlari cepat ke depan; sebuah tangan menangkapnya di bahu; dia mendengar Hermione berteriak, "Stupefy!"Tangan itu melepaskannya seketika.

Mereka berada di ujung baris sembilan puluh tujuh; Harry berbelok ke kanan dan mulai berlari cepat, dia bisa mendengar langkah-langkah kaki tepat di belakang mereka dan suara Hermione yang mendesak Neville untuk terus; tepat di depan, pintu tempat mereka masuk terbuka;

Harry bisa melihat cahaya berkelap-kelip; dia melalui ambang pintu dengan cepat, ramalan itu masih tergenggam erat dan aman di tangannya, dan menunggu yang lainnya menderu cepat melalui ambang pintu sebelum membanting pintu di belakang mereka.

Verlyndie [Draco Malfoy FanFiction] ✅Where stories live. Discover now