Chapter 10 : Tanda Kegelapan

2.4K 333 12
                                    











Pertandingan Quiddicth diakhiri dengan Papan skor menyala mengumumkan BULGARIA: 160, IRLANDIA: 170. Para penonton rupanya tidak menyadari apa yang telah terjadi.

Kemudian, perlahan, seakan jumbo jet besar sedang menderum dengan tenaga penuh, gemuruh teriakan suporter Irlandia makin lama makin keras dan meledak dalam sorak riang gegap gempita.

"IRLANDIA MENANG!" teriak Bagman, yang seperti juga para suporter Irlandia, tampak terperangah dengan pertandingan yang mendadak usai. "KRUM MENDAPATKAN SNITCH— TAPI IRLANDIA ME-NANG—astaga, kurasa tak ada yang menyangka akan berakhir begini!"




Semua orang berbaur dengan rombongan yang sekarang berduyun-duyun meninggalkan stadion dan kembali ke kemah-kemah mereka.

Nyanyian parau memecah keheningan malam sementara mereka kembali menyusuri jalan setapak berpenerangan lentera.

Keluarga Sievert, Caldehive, Malfoy dan keluarga lainnya yag berada di tempat paling atas masih setengah perjalanan menuju ke kemah.

Malfoy sengaja berjalan di sebelah Sievert agar Verly dan Draco bisa berjalan berdekatan. Sejujurnya Lucius agak sedikit enggan terhadap Draco dengan Verly, karena dia tahu ibu nya Verly adalah muggle-born. Tapi siapa yang bisa menolak anak keluarga Sievert, apalag anak Alois Sievert.

Nicolaus tak senang melihatnya, menyalahi keadaan mengapa dari banyaknya keluarga lain harus Malfoys yang dekat-dekat dengan rombongan keluarganya. Meskipun ia sudah sedikit lebih tenang karena Verly sudah berada dekat dengan pandangannya lagi.


Verly melihat dari jauh tenda-tenda sepi, ia merasa ada yang janggal tapi dia berusaha menghiraukannya dan menganggap mungkin mereka semua sudah tidur.

Ketika mereka hampir sampai, nyanyian-nyanyian benar berhenti. Banyak orang yang berlarian keluar dari bumi perkemahan.

Mereka saling bertabrak-tabrakan, wajah mereka ketakutan, tak beraturan berlariannya.

Dalam cahaya beberapa api yang masih menyala, dia bisa melihat orang-orang berlarian ke hutan, melarikan diri dari sesuatu yang bergerak melintasi lapangan ke arah mereka, sesuatu yang mengeluarkan pijar-pijar cahaya dan bunyi seperti letusan senapan. Olok-olok keras, gelak tawa, dan teriakan orang mabuk terbawa angin ke arah mereka, kemudian muncul semburan cahaya hijau terang, yang menerangi suasana.

Mr. Sievert segera menarik istri dan putrinya. Mr. Caldehive juga menarik Nicolaus tapi justru Nicolaus mencari Verly, yang entah sudah berada dimana diantara kerumunan.

Nicolaus meruntukki dirinya sendiri karena Verly lepas dari pengawasannya. Mr Sievert ingin membawa mereka ber-apparate pergi tapi Diana menahannya karena dia bilang Verly tidak ada bersama mereka. "Verly tidak ada bersama kita! Kita tidak boleh pergi tanpa dia!"

Wajah Mr Sievert berubah kesal, "Tidak ada waktu lagi, Diana, anak itu tadi bersama keluarga Malfoy, nanti kita akan mencari dia saat sudah berada di luar,"

Digna kepanikan sehingga tidak bisa berpikir apa-apa, sampai dia juga tak terpikir soal Verly, dia hanya berlindung dibalik lengan ibunya.

"Aku tidak akan meninggalkan tempat ini sebelum aku membawa Verly," kata Diana. Dia memutuskan tetap tinggal untuk mencari Verly diantara kerumunan.

Raul Sievert dan keluarganya sendiri akhirnya ber-apparate duluan, disusul oleh Adrian Caldehive yang menarik putranya, tapi Nicolaus sama dengan Diana, dia tetap tinggal selama mereka masih belum menemukan Verly.

Verlyndie [Draco Malfoy FanFiction] ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang