64. kenapa harus dia?

6.5K 366 30
                                    

Sudah genap seminggu rose berada di rumah sakit, hari ini adalah hari yang di tunggu tunggu seorang roseanne, yaitu pulang dari rumah sakit, wanita itu nggak betah di sana.

Rose benci tinggal di rumah sakit. Mulai dari bau nya, makanan nya, kasur nya pun nggak empuk, apalagi tiap hari disana liat mayat yang lewat di depan ruang inap nya, rose takut.

Saat ini rose dan jaehyun sudah berada di bagasi rumah nya, mereka baru saja sampai jam tujuh malam, di temani ryujin yang siap bawa barang bawaan rose dan baby winter.

Inget ya!! Sebenarnya ryujin nggak sudi. Tapi ya apa boleh buat.

"Hati Hati." kata jaehyun menuntun tubuh rose duduk di kursi roda, "makasih." balas rose tersenyum manis pada jaehyun, ryujin berdiri di belakang Jaehyun pun mendengus.

"Please Jangan lama lama!! Ini si winter berat banget," celetuk ryujin, "heleh heleh, dia masih bayi, mana ada berat, sini biar bunda gendong, dasar kakak durhaka." desis rose lalu mengambil alih bayi nya dari ryujin.

Jaehyun menggeleng melihat interaksi rose dan ryujin, laki laki itu mulai mendorong pelan kursi roda rose, karena rose lagi gendong baby Winter jadi harus hati hati.

Mana ryujin di tinggalin sendiri di dalam bagasi dan beberapa tas berisi popok susu dan lain, keperluan baby winter.

Ryujin mendengus, "padahal dari tadi di mobil gue yang gendong si winter!! Gitu masih di katain kakak durhaka, tau gitu gue buang aja tadi di jalan." desis ryujin, memunguti tas nya lalu ikut masuk kedalam rumah sambil menghentak hentakan kakinya.

"Ayah bunda tungguin dong!! Ryujin babu kali." kata ryujin, susah payah gadis itu untuk berjalan, bayangakan saja, tangan kanan membawa tas rose, tangan kiri membawa tas Jaehyun, mana besar banget, tak lupa, gigi nya mengigit kantong plastik berisi popok adiknya.

"Lama." cibir Rose.

"Bukain pintu nya ryu." pinta Jaehyun, gadis itu membelalak, "ayah gila? Ryujin bawa ginian masih di suruh buka? Nggak, ayah sana buka." kata ryujin.

Jaehyun menghela nafas, "kamu ini gimana, ayah kan pegangin kursi roda bunda, nanti kalo bunda sama winter jatuh gimana?" tanya jaehyun.

"Ya suruh aja tuh si Winter, dari tadi aku mulu yang di jadiin babu, mentang mentang dia bayi terus ——"

"DIAMMMM." teriak rose.

"Jae, bukain, nggak apa apa, aku nggak akan jatuh, kamu tenang aja." ujar rose, Jaehyun mengangguk, baru saja Jaehyun mendorong knop pintu rumah, tapi dari dalam sudah ada seseorang yang membukakan pintu.

"Eh."

Rose menoleh, "LO??!! Ngapain lo di rumah gue??" teriak rose lagi, wanita itu menunduk dan menatap jaehyun, menyuruh laki laki itu menjelaskan semuanya.

"Masuk kedalam dulu yuk" ajak Jaehyun, dengan cepat rose menggeleng, "GAKK!! Nggak mau gue satu atap sama ini orang, nggak sudi." kata rose sinis.

Jaehyun paham dan berjongkok di depan kursi roda rose, "rose, masuk kedalam dulu yuk, disini dingin, kamu nggak kasian sama Winter, nanti kalo dia kedinginan terus sakit kita juga yang susah, kita masuk dulu ya." ujar Jaehyun lembut.

Mau Nggak mau rose tetap mengangguk, memang, cuaca sangat dingin, kalau bukan karena bayi nya rose nggak mau masuk kedalam kalo ada wanita itu.

Wanita itu menggeser tubuhnya, lalu keluar dari rumah, membantu ryujin membawa tas, sedangkan Jaehyun dan rose sudah masuk kedalam bersama winter.

"Tante kan yang kemarin di ma—"

"Ryujin masuk!"

"Iya iya."

[3]Jaehyun kang nenen : jaeroseWhere stories live. Discover now