72. Malam yang menyedihkan.

6.3K 418 57
                                    

Rose duduk di meja makan dengan tatapan kosong, pikiran wanita itu berkecamuk, ia mengusap wajahnya gusar, wanita itu saat ini sungguh kecewa pada suaminya. Mulai dari berbohong, sampai pergi ke belanda bersama dengan yeri tanpa memberi tahu rose. Ini menyakitkan. Walaupun dia tau kalau ini bukan sepenuhnya salah Jaehyun suaminya, tapi setidaknya setelah tau jika yeri ikut ke amsterdam Jaehyun bisa kasih tau rose lewat via telfon atau pun pesan.

Tak terasa, bulir air matanya kembali jatuh di pipi rose yang sudah sangat memerah, rambut kusut, mata bengkak dan merah, rose tidak terlalu memikirkan bagaimana tatanan riasan nya sekarang, pikiran Rose saat ini hanya Jaehyun.

Bagaimana bisa laki laki itu-arggh, pergi bersama dengan yeri, tanpa memberi tau rose terlebih dulu, walaupun di sana ada taeyong tetap saja, Jaehyun sudah bohong.

Rose mengusap matanya membersihkan sisa air mata saat mendengar derap kaki berjalan mendekat ke arah nya, rose duduk dengan beberapa makanan di atas meja.

Ia baru saja selesai membuatkan suaminya makan malam, se-marah marah rose pada jaehyun tetap dia menjalankan tugas nya sebagai seorang istri.

Sebuah tangan kekar menyentuh sisi kiri pundak rose, wanita itu berdiri dari duduk nya, tangannya dengan cekatan mengambil piring, di isi nasi dan di susul laukpauk nya, Jaehyun menghela nafas, tidak ada istrinya yang mengomel, tidak ada rose yang biasa nya cerewet, wanita itu hanya diam.

Rose meletakan piring di meja depan di mana Jaehyun berdiri, baru saja wanita itu melangkahkan kakinya sebuah tangan pria itu menahan nya. "Rose."

"...."

"Kamu mau kemana?"

"Keatas."

"Temenin aku makan."

"Aku ngantuk."

Jaehyun menghela nafas dalam lalu pria itu tersenyum pada rose. "Yaudah, Aku makan sendiri nggak apa apa kok, rossie, selamat istirahat, rest well." pria itu mengecup sekilas kening Rose.

Tanpa banyak bicara rose berlalu dan naik keatas tangga, rose tidak bisa menahan lagi air matanya, dada nya terasa sangat sesak. Dan nafas nya tersenggal senggal. Malam ini seharusnya rose dan jaehyun memadu kasih dan rindu, ekspetasi rose tak sesuai dengan realita rose. Jahat memang.

Wanita itu mengunci pintu kamar nya. Ia merosot jatuh di depan pintu kamar nya. Ia meremas rambut nya frustasi, lagi lagi rose menangis, sudah berapa lama Rose nangis dari tadi. Air matanya terbuang Sia-sia.

Malam ini tidak ada Jaehyun memeluk rose atau rose memeluk Jaehyun, malam ini tidk ada ciuman sebelum tidur. Malam ini akan menjadi malam yang suram untuk pasutri rose dan jaehyun.

Malam yang menyedihkan.

Pagi nya, Jaehyun berjalan gontai, selepas makan semalam bukanya tidur laki laki itu malah kerja di ruang kerja nya sampai tadi cahaya matahari pagi mulai muncul. Bagian bawah mata Jaehyun sudah seperti panda, sangat hitam, rambutnya kusut, pakaian nya pun sudah layaknya gembel. Canda gembel, cuma kusut aja gitu.

Sengaja atau tidak saat ini rose berjalan ke arah Jaehyun membawa tumpukan baju baju bayi yang di yakini milik Winter, laki laki itu tidak dapat menahan sesak di dada kala rose berjalan melewati dirinya, tapi, rose seperti tidak menganggap Jaehyun berdiri di tepat hadapannya, menyakitkan bukan?

Jaehyun meraih tangan rose, tentu wanita itu terkejut, tak sengaja dia, rose menjatuhkan menjatuhkan semua pakaian itu di bawah lantai, pria itu menarik rose di dalam hangat nya dekapan Jaehyun.

"Rossie, sampai kapan? Sampai kapan kamu mau ngehindari aku kaya gini? Aku nggak bisa," lirih Jaehyun menenggelamkan wajah nya di ceruk leher wanita nya yang selama seminggu ini menjadi angan angan saja.

Rose terdiam, membiarkan apa saja yang di lakukan suaminya, pria itu kian menelusup masuk kedalam ceruk leher rose. Wanita itu menghela nafas berat. Jaehyun menangis di sana, segitu rapuh nya Jaehyun tanpa nya?

Isakan kecil pria itu semakin terdengar di indra pendengaran Rose, hatinya seakan teriris mendengar isakan suaminya, tangan nya terangkat menepuk nepuk pelan pelan punggung Jaehyun, persetan dengan laki laki itu tidak boleh menangis, laki laki itu juga memiliki perasaan, Jaehyun juga punya air mata, tidak dapat di tahan lagi, semua ini karena istrinya yang menghindari nya.

"Rossie, maafin Aku."

Jaehyun mengeratkan pelukan nya, tapi rose sama sekali tidak membalas pelukan dari suaminya, wanita cantik itu membiarkan Jaehyun memeluk nya.

Rose hanya diam, laki laki itu melepaskan pelukan nya dan menatap istrinya dalam, tatapan lemah pria itu begitu terlihat.

"Maaf maaf maaf, maafin aku, bundaaaaa." panggil Jaehyun di akhir kata. Tangan yang bergetar itu menyentuh kedua kalinya pipi rose, kembali lagi, bibir Jaehyun bertemu dengan bibir rose. Bibir pria itu bergerak pelan di atas permukaan lembut nya bibir si cantik.

Rose memejamkan matanya tanpa ada niat an membalas ciuman Jaehyun. Tanpa Rose sadari air matanya kembali berjatuhan kala bibir keduanya bertemu. Jaehyun pun sama saja, satu tetes air mata lolos begitu saja.

Pria itu semakin mengangkat dagu rose, membuat rose semakin mendongak di buat nya, bibir Jaehyun bergerak pelan seiring jatuh nya air mata cinta, dan rindu nya.

Jaehyun mencium si cantik dengan tempo pelan, seolah sedang berhati hati dengan lembut nya bibir si cantik. Tak terasa dua orang itu sudah memangut lama dari tadi, si cantik melepaskan pelan pangutan nya.

Matanya masih bengkak mungkin efek menangis semalam, baru saja rose mau jongkok, lagi lagi Jaehyun menghalangi Rose dengan menahan kedua tangan wanita itu. Memaksa nya untuk menghadap dirinya, rose tak kuasa menatap mata Jaehyun, itu hanya akan membuat rose sakit sendiri.

"Rosie, look at me."

Wanita itu terus menunduk dan menatap lantai bawah, pundak yang biasanya berdiri tegap itu saat ini terlihat begitu rapuh, rose sangat rapuh saat ini. "Hiks, hiks-jahatttt, Jaehyun jahat, pembohong," tangis rose tak dapat di tahan lagi. Otomatis Jaehyun yang melihat itu langsung membawa Rose masuk kedalam pelukan nya. Ia Tidak ingin merasa rose merasakan kesedihan sendirian. Halah Padahal yang bikin rose kaya gini dia sendiri, dasar nggak sadar diri.

Secara paksa rose melepaskan pelukan hangat dari Jaehyun, kecewa? Tentu saja, tapi laki laki itu kembali menarik pinggang rose, mendekatkan kembali pada tubuhnya, menghapus jarak untuk keduanya, tangan nya bergerak menghapus air mata istrinya, jujur saja dia pria itu ikut sakit melihat rose menangis, apalagi ini karena kesalahan nya.

"Lepaskan." protes nya dengan isakan kecil, lagi lagi Jaehyun membuat Dandanan rose jadi acak acakan, rambutnya kusut sekarang, dan matanya pasti akan kembali bengkak.

"Jaehyun, lepaskan, pergi..." ucap nya melemah.

"LEPAS!"

Tiba tiba saja pria itu berteriak frustasi, dan mengacak rambut nya. "Terserah lah terserah, kamu jangan kekanak kanakan dong Roseanne!! Aku capek, aku pengen istirahat, suami baru pulang malah marah marah, aku di sana kerja, lagian di sana ada taeyong juga, nggak mungkin aku ada main di belakang Kamu sama yerii, get rid of your negative thoughts!"

Mata rose semakin memanas karena pria itu membentak nya. "Jaehyun, emang aku pernah bilang kalo kamu ada main di belakang aku sama yeri?"

Laki laki itu kembali melemah. "Sayang, Aku nggak bermaksud mau bentak kamu, aku cuma mau kita ba-"

"Aku mau pulang kerumah mama!"

"Sayang, jangan kaya gini, aku tadi nggak sengaja bentak kamu-" rose menepis kasar tangan Jaehyun. "Rose, kamu jangan kaya gini dong, ROSEANNE-arghhhh."

"Cieee, marahan ya?! Maka nya kalo mau selingkuh tuh pinteran dikit kek-"

"Balik lo jadi sperma!"

[3]Jaehyun kang nenen : jaeroseWhere stories live. Discover now