8. Maaf

3.2K 357 20
                                    

"Lah, itu kayak si kutub!" Andrian menunjukkan jari telunjuknya ke arah Andreas yang baru saja keluar dari perpustakaan dengan tas di punggungnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Lah, itu kayak si kutub!" Andrian menunjukkan jari telunjuknya ke arah Andreas yang baru saja keluar dari perpustakaan dengan tas di punggungnya.

"Lah, iya itu kayak manusia." Sahut Donald ngawur

Andrian menoleh ke arah Donald yang berdiri di sampingnya, Andrian menatap Donald. "Gobl- blok airnya di obok-obok, kok lo masih aja goblok-goblok!" Andrian bersenandung.

"Lo nyanyi, An?" Tanya Donald tak berdosa.

"Kagak! Gue ngatain lo setan!"

"Oh, bilang dong."

"Gua bacain, ke bakar, mampus lo setan!" Seru Andrian yang mulai frustasi karna memiliki teman macam Donald.

"Andreas ngapain ke sekolah? Bukannya dia lagi diskors?" Tanya cowok yang menggunakan kacamata itu. Raga mencoba mengalihkan pembicaraan antara Donald dan Andrian yang sama sekali tidak bermanfaat.

"Mana gue tahu, gue-kan ikan!"

"Bukannya lo manusia, An?" Tanya polos seorang Donald. "Jadi ternyata elo itu manusia dugong?" Tanyanya lagi dengan nada serius dan dramatis. Donald berhasil membuat Raga tertawa terbahak-bahak.

"DIEM LO CURUT! ATAU GUE SUMPELIN TUH MULUT PAKE RAMBUT KUMISNYA PAK HANDOKO!"

"Udah dong, ya allah! Ini ginjel gue geter terus gara-gara ngakak!" Protes Raga yang masih sedikit tertawa.

"Ngapain kalian?" Andreas muncul secara tiba-tiba membuat ketiga makhluk itu terlonjak kajet.

"BANGSUL! GUE KAGET SIALAN!" Umpat Andrian yang kaget akan kedatangan Andreas.

"Kita ngintipin lo tadi di suruh Andrian," Ucap Donald membuat Andrian menoleh cepat.

"PITNAH LO LEBIH KEJAM DARI PADA MULUT TETANGGA GUE!" Sahut Andrian tidak terima.

"Lo ngapain ke sekolah? Bukannya lo lagi diskors?" Memang hanya Raga-lah yang waras di antara kedua makhluk itu.

"Gue-,"

"Kangen sama Zia ya lo?" Goda Donald memotong perkataan Andreas.

"Maklum, mereka-kan baru saja jadian. Ya, jadi masih anget-angetnya." Ledek Andrian seraya terkekeh.

"Gue gak pacaran." Elak Andreas tegas.

"Lah? Terus-"

"Itu cuman gosip sampah. Gak usah percaya." Kata Andreas memotong perkataan Andrian.

"Yah, gak jadi makan-makan enak dong!" Keluh Donald seraya memanyunkan bibirnya.

"Makan mulu otaknya!" Andrian mengeplak kepala Donald.

"Mau makan?" Andrean kembali membuka suara.

Donald mengangguk antusias. Memang jagonya Donald soal makanan. Walaupun cowok itu suka makan, tapi tubuhnya tak bisa gemuk.

DUA ES KUTUBWhere stories live. Discover now