9. Elang labrak dekel

4.3K 363 24
                                    

9

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

9. Elang labrak dekel

"Bener yang ini kan rumahnya?" tanya Alin menunjuk rumah didepannya itu. Sambil menekan bel berkali kali namun tak kunjung sahutan dari tadi.

"Mana gue tau." ujar Mars tak peduli.

Alin berdecak, "Lo kan pernah kerumahnya, gimanasih?!"

"Enggak yah! No way! Gak pernah gue!" sergah Mars mentah mentah dengan tak terima.

"Gue sering liat kalian boncengan kok."

"Lo pikir gue kerumahnya setelah itu?"

"Ya terus lo anterin dia kemana idiot?" sebal Alin, kini jarinya bergerak lincah mengetik diponselnya. Sibuk menghubungi si Adelia ini.

"Didepan komplek lah, atau didepan rumahnya. Gila aja gue main masuk masuk rumah orang!"

"Maksud gue tuh nanya. Bener kan ini rumahnya? Kita gak salah rumahkan? Gitu maksud gue dongo!" Alin makin keki saat ternyata Mars mengakui sering motoran. Ya jadi sebal pokonya.

"Yaudah sih, telpon aja orangnya."

"Buta? Lo pikir dari tadi gue ngapain?"

Mars menghela nafas banyak banyak, sabar Mars sabar.

Tapi terbesit rasa senang dihatinya. Mars lebih milih beradu omongan seperti ini dari pada harus saling diam diaman tak jelas.

Meskipun dia yang kena sembur dan tak bisa membalas sekasar dulu, ya gapapa lah. Yang penting baginya, interaksi dan komunikasi mereka harus sesering mungkin.

Ya, ag-

Pletak

"Aw! Gila lo!"

Alin memukul kecil kepala Mars dengan ponselnya sehabis selesai menelpon cewe itu, "Adel bilang dia ga bisa ikut, terus katanya dia udah bilang ke elo. Kok lo ga ngasih tau gue?!"

Mars meringis kecil mendengar itu, ya emang benar sih. Semalam Adel bilang kalo kerja kelompoknya tidak jadi.

Terus masa Mars lepasin kesempatan ini begitu saja?

"Yaelah, tanpa dia juga kita tetep kerja kelompokkan?"

"Masa berdua sih?" guman Alin yang terdengar oleh Mars.

"Bagus dong, mau dirumah gue apa rumah lo?"

Mendengar itu, lantas Alin membelalakkan matanya, "Dasar mesum!"

"Dih, pala lo mesum. Gue nanya udah bener ya." dia sedikit menoyor kecil kepala Alin.

"Jangan dirumah deh, ke kafe belajar aja gimana?" tawar Alin.

AILEENWhere stories live. Discover now