23. Double kill

2.6K 234 20
                                    

23

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

23. Double kill

"Siang om," sapa Alin pada Iwan yang berada diruang tengah.

"Siang. Kalian sudah sampai ternyata." ujar Iwan, berdiri dari duduknya.

"Udah dong om, cepet kan kita?" sahut Ray.

"Yaelah lagian deket," Angka menambahi.

Iwan mendekat, dia menendang sedikit kaki Mars. "Harus lebih kuat nantinya. Jadi cowo jangan mudah tumbang."

Mars meringis sedikit sedangkan Alin terkejut dan teman temannya hanya menahan tawa, "Ya. Tentu." kata Mars.

Iwan menepuk bahu Alin dan Mars berbarengan, "Karena sudah membaik. Jangan dirusak lagi." komentarnya.

"Iyalah, gila aja." ujar Mars.

"Yah jagain kalo gitu. Jadi tamengnya."

"Iya Ayah."

Alin hanya tersenyum saat Iwan menatapnya, "Kalo gitu, om tinggal." Iwan beranjak pergi menuju ke kantornya kembali.

Hari ini Mars keluar dari rumah sakit. Angka, Alin, Elang, Ray dan Gio datang untuk menjemputnya setelah mendapat ijin resmo dari Mr. Veno.

Awalnya Iwan yang akan menjemput, bahkan dia sudah pulang dari kantornya. Tapi, tiba tiba Mars menelpon katanya sudah diperjalanan dibawa oleh teman temannya. Terlanjur sudah pulang dan ingin melihat kondisi Mars, Iwan menunggu kedatangannya dirumah.

Suara berisik langsung menyeruak begitu Iwan benar benar pergi. Gio dan Angka sudah senang kesana kemari.

Ya, gimana ya. Dirumah Mars banyak game nya sih kaya dirumah Raka. Jadi betah kalo main kerumahnya. Cuman ya dulu mereka segan kalo datang kerumah Mars. Mengingat Mars sendiri jarang berada dirumah, apalagi hubungannya dan ayahnya pun dulu sangat buruk.

"Mars, kopi boleh lah ya." ujar Angka tak tau malunya. Dia sudah bersiap menyalakan televisi didepannya.

"PS nya dikamar si Mars anying,"

"Ambil gais ambil!"

"Serah lo dah setan!" kata Mars tak mau ambil pusing, dia duduk disofa dengan Alin yang disampingnya. Sedangkan yang lain duduk lesehan menghadap televisi besar itu.

Teman teman Mars sudah sibuk dan recok bermain ps. Sesekali Alin tertawa dengan makian dan ejekan yang saling mereka lontarkan.

Karena Alin duduk lumayan ujung sofa, Mars merebahkan dirinya dipangkuan Alin. Tentu saja hal itu mengejutkan sang empunya.

"Mars-"

"Gapapa Lin. Kita juga gak ngapa ngapain." Mars memotong ucapannya.

Tangan Mars membawa tangan Alin berada dikepalanya, "Nah usap ya."

Lalu tangan yang satunya lagi mengambil ponselnya, dan membuka aplikasi game.

"Usap dong by," kata Mars saat merasa tangan Alin masih berada dikepalanya tanpa adanya gerakan.

AILEENWhere stories live. Discover now