3. Angin untuk kapal

6.3K 481 29
                                    

3

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


3. Angin untuk kapal

"E-eeh Alin..."




"Ma-Mars ngapain?"

Mars berdehem. Asik percakapan pertamanya dengan Alin setelah lima hari dicuekin.

Dia meloncat kembali masuk sekolah. Ya, tadinya sih mau bolos.

"Tadi habis nurunin anak kucing." Alibinya. Tapi segera merutuk karena tak masuk akal.

Alin terdiam sebentar, dia mengambil pematik yang terlempar itu. "Lo masih ngerokok?" tanyanya memperlihatkan pematiknya yang diduga milik Mars.

Mars menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Ya.. gitu."

Alin menatapnya sekilas lalu menghela nafas. "Kalo mau bolos, bolos aja Mars."

Setelah mengatakan itu, Alin melangkah pergi. Mars sedikit kecewa karena Alin sama sekali tak megomelinya.

"Tapi gue laporin ya, lo ngerokok!" Alin langsung berlari membuat Mars membelalakkan matanya.

"Anying!" umpatnya begitu saja, dia segera berlari mengejar Alin.

"Bu Euis!" panggil Alin saat mendapati guru kesiswaan itu dikoridor.

Bu Euis segera menoleh. Namun tak mendapatkan seorang pun.
















Mars menarik Alin cepat untuk berlindung dari pandangan Bu Euis dengan tembok belokan koridor.

Hampir Alin teriak jika tangan Mars tak menutup mulutnya.

"Suuutttt! Jangan laporin! Janji deh gue kurangin ngerokoknya!" bisik Mars pelan. Namun dengan posisi mereka yang nyaris menempel Alin tentu saja bisa mendengarnya.

Mars menatap kesamping melihat situasi. Sedangkan Alin menatap Mars dari bawah. Garis wajah yang tegas...

Alin mengerjapkan matanya. Lalu menjauhkan tangan beserta dirinya dari Mars.

Dia buru buru mengambil tangan Mars, dan menyimpan pematiknya disana. "Gue pegang janji lo."

Setelah itu Alin membelakangi dan berlari meninggalkan Mars.





"Anjir lah, deg degan gue."

🎈

Alin memasang sepatunya sambil berjalan kesusahan. Dimulutnya sudah tersumpal roti tawar, tak sempat dikasih selai.

Setelah sampai didepan rumah dengan grasah grusuh, dia mengikat rambutnya agar tak terlihat acak acakan. Lalu matanya melirik jam tangan dipergelangannya.

"Shit!" dia sudah terlambat sekitar 10 menit. Alin berlari kedepan komplek agar bisa menaiki angkot.

Kalo pesen gojek bisa lama sampai 20 menit karena ini jam anak sekolah.

AILEENWhere stories live. Discover now