17. Gimana deal gak?

3.1K 277 5
                                    

17

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

17. Gimana deal gak?

"Lo ga akan pulang Lin?" tanya Mars mengingat hari semakin gelap.

Alin melirik jam tangan putihnya, "Nanti jam 8 kayaknya."

"Em... kalo gitu cari makan yu?"

"Cih, nih makanan rumah sakit juga ada tuh belum lo abisin!" Alin menunjuk makanan Mars yang hanya dimakan sedikit.

"Halah lo kaya yang gak tau aja. Makanan rumah sakit gak enak dodol." elak Mars. Dia bergerak turun dari ranjangnya, membuat Alin berdiri dan membantunya.

Mars terdiam. Tadinya sih dia udah enakan badannya, tapi melihat Alin seperti ini membuat Mars ingin lebih diperhatikan. Ya gapapalah ya kalo ada kesempatan gas pol.

Mars dan Alin berjalan menuju ke taman belakang, karena biasanya disebelah taman itu selalu ada pedagang kaki lima.

Selama perjalanan, mereka berdua bukannya benar benar saling membantu tapi malah dorong dorongan dengan Alin yang meminta maaf setelahnya.

"Beli apa ya Lin?"

"Gatau. Terserah aja."

"Yang bener dong jawabnya."

"Orang gue beneran gak tau, gimana sih?"

Mars mengumpat dalam hati, tapi bibirnya malah menyunggingkan senyum.

"Yaudah, gue beliin apa aja ya. Lo tunggu sini ntar digodain abang abang nya lagi." ujar Mars menyuruh Alin duduk dikursi taman. Dia mengusap surai Alin sebelum pergi.

Sedikit ingin menghampiri Mars, tapi Alin kini duduk menurut.

"Waw ada bulan sabit," guman Alin saat tak sengaja menatap ke arah langit malam.

Lantas Alin mengeluarkan ponselnya lalu mengarahkan kepada bulan yang terlihat cantik itu. Lumayan kan ya buat sg biar estetik.

Setelah selesai Alin hendak menyimpan kembali ponselnya tapi matanya melirik Mars yang berada beberapa meter darinya. Sontak dia membelalakkan matanya melihat apa yang akan terjadi.

"MARS!" teriak Alin langsung berlari mendekat. Tapi tentu saja dengan teriakan itu, si pelaku akan terkejut dan dia langsung memukul kepala Mars sebelum sang empunya berbalik menghadap Alin.

Lari Alin melambat bagitu Mars sudah tumbang. Orang orang yang berdagang pun terkejut dengan apa yang terjadi. Beberapa orang berlari mengejar pelakunya.

"M-Mars.." Alin membawa kepala Mars kepangkuannya dengan tangan bergetar. Lagi lagi tangannya merasakan cairan kental.

Air mata Alin terjatuh begitu saja, sudah dua kali dihari yang sama dia mendapati Mars tumbang seperti ini dengan mengeluarkan darah.

Meskipun fisik Mars terbilang kuat tapi jika diserang tanpa henti seperti ini dia akan kesulitan.

Orang orang yang berada disekitar taman mendekat, mereka menggotong Mars untuk memasuki rumah sakit.

AILEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang