25. Maaf

2.7K 237 4
                                    

25

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

25. Maaf

"Lin,"

"Lin,"

"Alin!"

Alin tersentak saat tubuhnya diguncang pelan. Dia menoleh kesamping dan mendapati Gilang yang tengah menatapnya.

"Lo sakit?" tanyanya.

Alin menggeleng, "Engga kok. Gue lagi ga fokus aja, sorry ya."

"I't ok.. tapi lo kalo sakit bilang aja. Jangan maksain."

"Iya iya."

Alin kembali menyebutkan nilai nilai anak kelas dengan Gilang yang mengetik nya dilaptop.

"Lo serius Lang sama Dara?" Alin tiba tiba bertanya seperti itu.

"Hah?"

"Ya.. gimana ya. Gue sering liat lo sama Dara jalan berdua. Kali aja kan kalian serius mainnya."

Gilang terdiam. Lalu menoleh pada Alin, dia tersenyum kecil. "Emang lo liat berapa kali?"

"Em.. sekitar 3 kali apa 5 kali ya. Lupa."

Gilang hanya tersenyum tanpa menanggapi lebih lanjut, "Ayo cepet tinggal nilai Gio nih masukin." ujarnya.

Alin sedikit menahan tawa melihat nilai Gio, meski terbilang jail dan suka tak serius dalam segala hal, tapi untuk nilai sangat dia jaga.

"Yuk udah."

Alin dan Gilang meninggalkan ruangan Mr. Veno begitu selesai dengan tugasnya.

"Lin, lo ada waktu ga nanti weekend?" tanya Gilang saat keduanya berjalan di koridor.

"Hm?"

"Kosong gak?" tanya Gilang sekali lagi. Alin menoleh kearahnya, lalu berfikir sejenak, "Kayanya kosong. Emang kenapa?"

"Bantu gue, boleh?"

"Bantu apa?" Alin malah terus membalikkan pertanyaan. Hal itu membuat Gilang tertawa renyah, dia mengacak pelan rambutnya.

"Tunggu aja. Nanti gue jemput ya."

"Oke."


Saat melewati koridor menuju kantin utama, mereka berhadapan dengan Mars dan Adel yang tengah berjalan beriringan. Luka luka pada wajah perempuan itu sudar mulai membaik.

AILEENWhere stories live. Discover now