10. Sulit

3.8K 334 52
                                    

10

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

10. Sulit

"Dara?" refleks Alin berbeo menatap terkejut sahabatnya itu yang kini sudah duduk dibangku depan yang selama dua bulan ini kosong.

Alin mendekat cepat, "Lo udah sembuh? Kapan pulang? Jahat banget ya ga ngontakin gue! Terus apa nih sekarang? Kita satu kelas?"

Dara terkekeh kecil, "Gue udah pulih kok. Sebenernya udah dua hari gue pulang dari rumah sakit."

"Soal ini iya, kita sekelas. Gue gak ngasih tau ya emang sengaja." lanjutnya diakhiri tawa ringan.

"Jahat banget. Terus kenapa ga ngabarin gue sih? Kan gue pengen jemput lo, tau!"

"Gue juga mau nya gitu," guman Dara lantas dia menggeleng kecil. "Anter ke kantin yu Lin."

"Oh siap itu mah!" Alin menyimpan tasnya dan buru buru menghampiri Dara.

Keduanya berjalan beriringan. "Ra, kok gue kemarin kemarin gak boleh nengok sih. Keadaan lo parah ya?"

"Eh enggak kok. Cuman ya gitu. Ada... ayah."

Mendengar itu membuat Alin merangkul tangannya, "Yaudah, nanti pulang sekolah boleh ya gue main ke rumah lo!"

"Terbuka lebar rumah gue kalo buat lo."

🎈

"Ray minjem charger," pinta Alin mendekat.

"Mata lo kemana anjeng, dari tadi gua nge gantung gini gak liat lagi dipake?!" sembur Ray membuat Alin dongkol ingin menendangnya.

"Lagian lo main hp sambil nge-cas kaya gak ada waktu aja. Padahal yang nge chat gak ada. Nungguin apa lo? kesetrum?" Alin berdecih setelah mengatakannya, meski dia juga pernah melakukan hak serupa.

"Sialan! Gue lempar ke ujung dunia tau rasa lo!"

"Gue bawa Lin. Ambil aja di tas." kata Mars tanpa menoleh.

Alin menengok kesamping dan mendapati Mars yang sedang duduk dibangku Elang. Dia mengambil tas milik Mars yang modelnya selempang itu. Lalu mencari charger yang langsung ketemu.

"Lo gak bawa buku?" tanya Alin karena isi tas Mars hanya jaket, charger, earphone dan rokok beserta pematiknya.

"Enggak," jawabnya enteng.

"Terus selama ini lo nulis dimana?"

"Dibukulah." ucap Mars masih tak mau menengok, sibuk dengan gamenya.

"Lo minjem buku orang?" tanya Alin tak habis pikir.

"Engga dong, buku gue disimpen dilaci guru. Emang lo gak tau ya?" tanya Mars balik.

Sedangkan mulut Alin sudah menganga. Wah dah gila.

"Lo niat gak sih sekolah?" tanya Alin lagi karena kelakuan Mars. Sekalipun ada disekolah kalo engga tidur ya main game.

AILEENWhere stories live. Discover now