7. Percikan

4.9K 424 22
                                    

7

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


7. Percikan

"Sisanya Ibu serahkan sama kalian. Atur yang benar teman temannya!" titah Bu Shopi galak.

Ya, lagi lagi IPA 1 dihukum karena Mars dan Raka saling pukul. Anak kelas niatnya mau menghentikan, tapi malah sekelas pada ribut juga. Bahkan beberapa orang sampai terlempar oleh Mars dan sedikit merusak fasilitas.

Makanya, IPA 1 dihukum untuk membersihkan auditorium sepanjang istirahat.

"Baik Bu, terima kasih." Gilang sedikit membungkuk sopan, diikuti Alin. Lalu beranjak dari ruang guru.

Begitu keluar Alin menghela nafas panjang, "Minggu ini full set ya Lang, kita dihukum terus."

Gilang menoleh, dan tertawa ringan. "Gapapa, lain kali mereka bisa lebih diatur kok."

"Lo itu hebat ya. Sabar banget." puji Alin. Gilang tersenyum menanggapinya.

"Coba kalo gue, cuman berperan dikelas aja capek nya minta ampun. Tapi, elo aktif di OSIS, eskul, terus kelas." lanjutnya membuat Gilang kini menoleh kearahnya.

"Gue udah terbiasa dari SMP Lin. Gue malah seneng,"

Alin tersenyum lucu, membuat Gilang mengepalkan tangannya menahan gejolak yang akhir akhir ini menganggunya.

"Setiap harinya, gue pasti dibuat kagum sama lo. Bener bener bisa manage waktu ya."

Gilang tak membalas, mereka berbelok dikoridor. Mereka bisa mendengar teriakan Amel dari ujung sini.

Hal itu membuat Alin terkekeh kecil, "Amel kalo udah teriak gak ada yang nandingin ya Lang."

Gilang ikut terkekeh mendengar penuturan Alin, merasa setuju lantas dia berucap, "Itu sih udah nyatu sama jiwa nya. Kayanya susah kalo diilangin."

"Kalian kenapa gak pacaran? Padahal gemes tau!"

Gilang hanya tersenyum tanpa menanggapi lebih lanjut.

🎈

"Maula?" panggil Iwan.

"Kenapa Yah?" Mars mendekat kearah ayahnya yang duduk dibalkon dengan secankir kopi dan iPad ditangannya.

"Bisa tolong antarkan ini? Ayah tidak bisa kesana." Iwan menyodorkan sebuah berkas yang langsung diterima Mars.

"Kenapa ga sama Ayah aja?"

"Ayah pernah ada masalah kecil sama istrinya, jadi merasa tidak enak." ucap Iwan membuat Mars terheran. Karena ini kali pertama Iwan merasa tak enak kepada orang lain. Biasanya kan seenaknya.

Bentar, ada yang ganjal.

"Eh istrinya? Ayah selingkuhannya?"

"Mulutmu!"

AILEENWhere stories live. Discover now