4. Kelompok berhadiah

5.6K 471 31
                                    

4

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

4. Kelompok berhadiah

"Hei, kamu kenapa?" kini suara sepatu mulai mendekat menghampirinya. Itu suara Adelia. Alin ingat suaranya karena cewe itu banyak bicara dikelas.

Dia hanya diam tanpa membalas.

"Bangun." suruh Mars pada Alin.

Alin masih diam, isakannya ia tahan mati matian dengan menggigit bibir bawahnya.

Mars berdecak kecil. Dia menarik bahu Alin agar berdiri.

Alin mengusap air matanya sendiri dengan asal.

"Kenapa nangis sih?" tanya Mars. Dia merutuk kenapa kata itu yang keluar?!

Harusnya, jangan nangis.

Mars menghela nafas, lalu mengusap jejak air matanya. "Jangan nangis Lin. Gue gak suka."

Alin terdiam lalu membalas, "Cowo mah gitu ya, bilangnya ga suka liat cewe nangis tapi gak sadar yang ngebuat cewe nangis itu dia sendiri."

Mars merasa tersindir mengusap tengkuk kepalanya. "Ayo Lin. Gue kan tadi mau ngajak lo makan."

Alin mengusap hidungnya, "Gak usah." dia melirik Adelia yang mengerjap polos menatap dirinya.

Waduh mana cantik lagi. Insecure kan Alin.

Merasa Alin lengah, Mars membalikkan badannya lalu menarik tangan Alin. Alhasil sekarang Alin digendong dipunggung Mars.

"Eh?"

"Mars turunin! Gue gak mau digendong!" sama babi kaya lo.  Alin memukul punggung Mars.

Mars meringis, lumayan juga woi pukulannya. "Eeee jatoh jatoh!"

Refleks Alin mengalungkan tangannya dileher Mars. "Tapi boong!" lanjut Mars.

Dengan sebal Alin menjambak rambut Mars, "Woi! Ini serius mau jatoh lah!"

Saat keluar UKS, Adelia berteriak. "MARS! TANGAN KAMU BELUM DIOBATIN!"

Oh,

"Jangan mikir yang macem macem." kata Mars pada Alin.

Telat.

🎈

Gilang dan Alin datang kekelas bersamaan. Mereka baru saja kembali setelah tadi memanggil Bu Shopi untuk pelajaran selanjutnya.

AILEENWhere stories live. Discover now