31. couple hero

3K 280 6
                                    

happy reading


31. couple hero

"Kalo berani samperin, jangan cuma diliatin doang. Diambil orang tau rasa." cibir Elang kepada Mars yang tengah duduk sambil memperhatikan Alin dikursi kantin depan. Sedangkan dirinya berada dipojok kantin utama.

"Bacot."

"Samperin lah Mars. Alin itu tipikal malu malu tapi mau, kalo dideketin terus nanti juga diketin balik kok. Lo nya aja kudu kuat mental."

"Cih,"

"Ni anak dikasih tau batu ya. Mau digampar Bang Virgo lagi?"

Mars mendengus. Tentu saja tidak mau, wajahnya saja masih lebam sekarang.

"Hari ini gue mau ke rumah Raka. Katanya dia mau bantuin gue balikan sama Alin."

"Lo percaya?"

Mars melirik sekilas Raka yang duduk disamping Alin, "Ya."

"Setidaknya coba dulu."

...

Mars memasuki rumah besar Raka. Tidak sendiri, melainkan bersama Ray, Elang dan Adel. Perempuan itu sedari tadi gelisah karena akan bertemu Senja.

Masalahnya, sejak perpisahannya saat itu keduanya tak pernah bertemu kembali. Meski status mereka masih menyandang pacaran karena tak ada yang memutuskan.

Mars menatap sekilas berusaha tak peduli.

Alin akan datang menyusul. Karena jika dia datang sekarang sudah dipastikan akan balik lagi saat melihat Mars dan juga Adelia.

"Ini Senja. Kembaran gue." kata Raka saat Senja turun dari tangga. Melihat Raka membawa orang membuatnya sedikit terheran.

"Widih!!"

"Anjir sama lah mukanya!"

Elang dan Ray malah antusias memutari keduanya. "Anying kok gue serem ya?" celetuk Elang menatap kedua wajah itu yang terlihat sama. Hanya beda dari gaya rambut saja.

"Yang abang siapa?" tanya Mars.

Raka menunjuk Senja dengan dagunya. "Gue ganti baju dulu." katanya hendak menaiki tangga.

"Teu kudu mamang, dah lo pake seragam aja. Tar susah bedainnya woi!" ujar Ray.

(teu kudu = gausah)

Raka mengiyakan saja perkataan Ray. Dia menatap Senja, "Gue bawa orang yang mungkin bikin lo seneng Kak." katanya.

"Siapa? Alin?"

Sontak mendrngar hal itu membuat Mars membelalakan matanya, "Itu cewe gue anjir. Nih cewe lo!" dia menarik Adelia yang sedari tadi bersembunyi dibelakangnya tepat kedepan Senja.

"Siapa?"

Perlahan tapi pasti, tatapan Adel dan Senja bertemu. Matanya yang teduh bertubrukan dengan mata Senja yang terkejut.

"A-Adelia?"

"Kamu gak papa?"

"Kamu gak papa?"

Keduamya bertanya berbarengan dengan pertanyaan yang sama. Rautnya benar benar memancarkan kekhawatiran.

Adelia tersenyum kecil, "Aku gapapa. Kamu gimana Ja?"

Senja hanya membalasnya dengan senyuman.

🎈

Alin mendumel sebal. Raka menyuruhnya untuk datang kerumahnya, tapi dia bilang tidak akan menjemput.

Alin menuruni tangga. Langkahnya terhenti melihat kedua pasangan memasuki rumah sambil membawa koper.

AILEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang