27. Situasi tepat
Alin menghentikan larinya untuk membenarkan tali sepatu yang lepas. Hal itu membuatnya tertinggal beberapa langkah dengan teman teman kelasnya.
Murid perempuan sedang pemanasan lari dilapangan, sedangkan laki laki di hukum push up karena sebelum guru datang mereka malah main bola seperti biasanya.
Brak.
Refleks Alin langsung mendongkak saat mendengar suara orang terjatuh.
"DARA!"
Alin bergegas mendekat kearahnya. Tidak, dia tidak pingsan. Hanya saja sengaja didorong.
"Lo apa apaan Amel?" tanya Alin. Dia membantu Dara berdiri.
"Lo diem dulu. Ini antara gue sama Dara." ujar Amel tak mengalihkan sedikit pun pandangan dari Dara.
"Maksud lo apa?"
"Lo udah tau kan Ra, kalo gue naksir Gilang. Kenapa lo embat juga sih?" Amel membuka suara tak sukanya.
Dia maju selangkah, mendorong bahu Dara dengan telunjuknya. "Gue emang gak se berkuasa Lea, tapi gue juga gak bisa diem aja!" katanya.
Dara hanya diam, tak menatap Amel maupun Alin.
"Bentar, mungkin lo salah paham Amel." Alin berusaha menenangkannya.
"Engga Lin. Jelas jelas gue sering mergokkin mereka berduaan. Bahkan kemarin.."
Amel mengusap air matanya yang mendadak keluar, "Lo temen gue Dara, kenapa harus Gilang?"
"Amel.." Dara hanya memanggil namanya tanpa meneruskan perkataannya.
"Gue benci sama lo." ujar Amel setelah mendorong Dara sekali lagi.
"Amel!"
Tentu Alin ingin mengejar Amel dan menenangkannya. Tapi, dia juga tidak bisa meninggalkan Dara.
Pilihan sulit bagi Alin. Kedua temannya saling bertengkar dan dia tak tau apa kebenarannya.
"Ra.." Meski begitu, Alin memilih menghampiri Dara.
🎈
Alin berdecak pelan. Hari ini penggabungan kelas Seni, dia tau hal seperti ini akan terjadi.
Biasanya jika penggabungan kelas Seni, setiap siswa akan duduk sesuai urutan absen. Mengingat absen Mars dan Alin saling berdekatan, membuatnya kini duduk bersebelahan.
"Anjing lo kalo main yang bener dong goblok! Mati mulu!" maki Mars pada Elang. Padahal Alin berada disampingnya, tapi cowo itu bersikap biasa saja.
Tentu itu membuat ego Alin terasa diremehkan. Dia tersenyum tak percaya, sedikit mendelik.
YOU ARE READING
AILEEN
Teen FictionSquel : Mars | Ketua Geng Ini konsepnya gimana sih? Bisa bisanya gue sekelas sama mantan. Acara move on nya bisa gagal maning kan. Nangis 7 hari 7 malamnya jadi sia sia. "Lin," panggil Mars menusuk nusuk tangan Alin dengan jarinya. Alin yang sedan...