Squel : Mars | Ketua Geng
Ini konsepnya gimana sih? Bisa bisanya gue sekelas sama mantan.
Acara move on nya bisa gagal maning kan. Nangis 7 hari 7 malamnya jadi sia sia.
"Lin," panggil Mars menusuk nusuk tangan Alin dengan jarinya. Alin yang sedan...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
6. Ganteng doang..
Mars dan Virgo menghentikan motornya begitu sampai. Sedikit kerumunan itu menengok padanya.
"Ada apa Pak?" tanya Mars langsung. Dia melirik Alin yang berdiri disamping ojol dan memberikan gerakan seakan menyuruhnya untuk mendekat perlahan.
"Kalian siapa?" tanya salah satu Bapa Bapa yang merupakan tukang ojek pengkolan.
"Bukannya itu V?" tanya Bang Ojek satunya. Virgo mengangguk. Bersyukur mereka mengenalinya. Hal ini bisa mempermudah menyelamatkan Alin tanpa kekerasan.
"Iya Pak. Ini adik saya." ujar Virgo tepat saat Alin sudah berada disamping Mars.
"Cewe ini?"
"Iya Pak. Untuk kesalahannya kita minta maaf." ujar Virgo.
Bapa bapa ojek dengan kupluk dikepalanya tersenyum terpaksa. Tak mau mancari masalah, dia berujar, "Oh gitu. Lain kali kalo kesini pake ojek biasa aja ya neng. Kasih tau adeknya ya V."
"Iya Pak. Kalo gitu permisi." buru buru Mars membawa Alin mendekat kearah motornya.
"Hatur nuhun Pak." ↪terimakasih Pak
"Thank's Bang. Gue mau bawa Alin pulang, lo balik ke Warsa aja ya?" tanya Mars hati hati, sedikit tak mau menyinggung.
Virgo tersenyum miring, "Mau ngajak balikan ya?" godanya membuat Mars membelalakkan matanya.
Dia melirik Alin yang merunduk. "Virgo tai!" maki Mars tak tau malu.
"Yaudah. Gue balik." pamit Virgo.
"Bang Virgo... makasih." ujar Alin menatapnya.
Virgo tersenyum saat Alin berani berbicara dengannya lagi, dia mengacak pelan rambut Alin.
"Sering mampir dong Lin, kayak ke siapa aja." ujar Virgo membuat Mars melirik Alin yang kesusahan mengendalikan situasi.
"Udah sana lo." dengan tak sopannya, Mars sedikit menendang Virgo yang langsung berdecih.
Virgo melambaikan tangannya sejanak, lalu segera melesat pergi.
"Ayo Alin." ajak Mars agar Alin menaiki motornya.
Alin menghela nafas kecil, lalu menaiki motor itu.
Dia memegang kaos Mars. Sedikit heran juga, karena biasanya kalo pergi Mars tak pernah lupa pakai jaket.
