28. happy ending

3.3K 255 34
                                    

28. Happy ending

Mars sedari tadi menatap kursi didepan dan pintu masuk secara bergantian. Jarinya tak henti mengetuk ngetuk meja dengan perasaan gelisah.

"Mars Alin kemana?" tanya Adel pelan.

Nafas Mars tertahan saat merasa Adel tau kekhawatirannya tentang Alin yang masih belum datang. Padahal dia sudah datang terlambat tapi Alin masih belum datang. Tentu, biasanya dia datang lebih awal dari pada Mars.

"Gue gak tau."

"Chat Mars.. aku takut dia kenapa napa."

Mars melirik Adel sebentar, rasa takut dia jauh lebih besar dibanding Adel. Saat akan membuka ponselnya, pintu kelas dibuka dengan keras.

"Maaf Mister, terlambat!" Alin sedikit membungkukkan badannya kearah Mr. Veno yang sedang mengajar.

"Alin?" Mr. Veno mendekat kearahnya merasakan hal aneh pada gadis itu. "Kamu sakit?"

Saat Mr. Veno mencoba mengecek kening Alin, langsung ditepis olehnya. "Enggak kok Mister. Tapi gapapa Alin pake jaket?" tanyanya.

Mr. Veno menatap curiga sedikit, lalu mengangguk dan mempersilahkan Alin duduk. Matanya dan mata Alin sempat bertubrukan tapi dengan cepat cewe itu alihkan.

Pelajaran Mr. Veno terus berlanjut dengan presentasi perkelompok. Alin menggembungkan nafasnya karena nanti dia harus presentasi sendiri.

Waktu berangsur sampai Alin dipanggil untuk presentasi kedepan. Sendirian.

Baru juga mengatakan beberapa kalimat darah keluar dari hidungnya, membuat seisi kelas langsung panik.

"ALIN DARAH!"

"LIN LO MIMISAN!"

Alin terkejut mendengar hal itu, sontak memegang hidungnya dan benar saja darah keluar.

Merasa ini baru pertama kali, membuat Alin terkejut dan langsung tumbang. Begitu pula dengan anak anak kelas yang langsung berlari kedepan.

"BAWA UKS!"

"CEPET ANJING!"

"RAY LO COWO GENDONGIN NAPA?!"

"Sudah, biar Mister yang bawa ke UKS." kata Mr. Veno hendak berjongkok. Benar kan kecurigaannya tadi, gadis ini tidak baik baik saja. Wajahnya pucat pasi.

Namun pundak guru tampan itu ditepuk, "Biar Raka aja Mister." katanya.

"Gue aja!" Mars dengan cepat langsung menggendong Alin ala brydal style.

Panas dari suhu tubuh Alin terasa padanya. Mars mempercepat jalannya, lama lama jadi berlari. Dia langsung menempatkan Alin dibankar.

"Mba Yuki, dia pingsan terus mimisan. Badannya juga panas." kata Mars rusuh.

"Oke, tenang ya Mars. Boleh geser sebentar? Mba susah cek nya kalo kamu disitu." kata Mba Yuki karena Mars tak mau beranjak dan masih didekat Alin sambil memegang tangannya.

"Disebelah sana aja Mba. Kan bisa."

Mba Yuki menggelengkan kepala pelan, lalu mengikuti perkataan Mars. Dia segera memeriksa Alin dan memberikannya selang infus karena dehidrasi juga.

"Alin kenapa Mba?" tanya Mars setelah usai diobati.

"Gejala DBD. Untung udah keliatan,"

Mars mematung. Sejak kapan?

"Mba tinggal dulu ya Mars, kalo butuh sesuatu panggil aja." kata Mba Yuki peka dengan keadaan.

Mars merunduk sebentar lalu tersenyum lalu mengecup tangan Alin, "Maaf."

AILEENWhere stories live. Discover now