Bab 4

3.4K 342 3
                                    


"A night that lasts forever
A love trapped us in a room without windows
What can we say
A love that I long for
Even though it hurts every time."

Blackpink – Lovesick Girls.

****

Jeritan memilukan memecah keheningan malam. Lorong-lorong temaram dan sunyi tak membantu justru turut menggemakan jeritan itu. Jeritan panjang dan derai isakan pelan yang mengikuti kembali mewarnai malamnya.

Dua orang dayang saling melihat satu sama lain. Membeku di hadapan pintu besar yang tertutup rapat. Tak tahu harus bagaimana, mereka gemetar ketakutan. Mereka tidak mungkin mengetuk pintu pun memaksa masuk tanpa meminta izin sang pemilik ruangan. Tetapi lagi, mereka harus melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawab mereka.

Tubuh mereka kembali terlonjak ketika suara isakan pelan kembali terdengar. Keringat dingin segera menjalar di tubuh mereka.

"kau yang mengetuk."

"T-tidak mungkin. kau saja."

Mereka saling bertengkar dengan berbisik pelan. Keduanya tidak berani mengambil tindakan.

"Sedang apa kalian?"

"Kyah! N-nyonya Tiana.."

Dayang yang terkejut tanpa sengaja terlonjak dengan mengeluarkan suara yang cukup lantang.

Tiana, kepala dayang sang putri mahkota dengan tatapan menyelidik melihat keduanya meminta penjelasan.

"K-kami seharunya membantu Putri untuk membersihkan diri tetapi.."

Suara salah satu dayang itu menghilang di akhir kalimat. Wajahnya pucat pasi karena ketakutan begitu suara isakan kembali terdengar. Tiana akhirnya sadar akan suara isakan yang berasal dari dalam kamar. Keningnya berkerut khawatir.

"Tetapi sepertinya tuan putri tidak dalam kondisi yang dapat diganggu."

Dayang lainnya berhasil menyelesaikan kalimat.

Tiana mendecak gusar. Ia sepenuhnya mengerti situasinya sekarang. Matanya bertemu dengan mata kedua gadis yang menatapnya penuh pengharapan. Kali ini Tiana melihat sekitar, menyadari tidak ada siapapun selain mereka Tiana berbisik pelan.

"Sekali lagi kejadian ini tidak boleh sampai diketahui selain oleh kita bertiga. Sekali saja aku mendengar ada yang membicarakan kejadian ini diluar, kalian tahu kan apa akibatnya?"

Tiana dengan suara rendah mencoba memperingatkan kedua dayang muda itu.

"K-kami mengerti Nyonya Tiana!"

Keduanya menjawab serempak.

"Baiklah, hari ini aku yang akan membantu sang Putri. Kalian boleh kembali terlebih dahulu."

"Terima kasih Nyo- Ha.. Tuan Putri!"

Belum sempat kedua dayang itu selesai menjawab Tiana, tiba-tiba saja pintu terbuka. Seorang gadis dengan gaun pesta namun rambut yang berantakan muncul. Cukup untuk menakuti ketiga dayang itu hingga jantung mereka terasa akan berhenti berdetak.

Lebih mengejutkan lagi ketika mereka menyadari tampilan sang Putri yang tidak biasa. Gaun pesta berwarna kuning pastel masih dengan setia membalut tubuhnya, tetapi dibanding terlihat baru saja kembali dari perayaan musim panas, gaun itu sungguh berantakan seolah di pesta tadi baru saja terjadi perkelahian dan sang putri terjebak diantaranya. Rambut yang sebelumnya digelung rapi menampakan leher jenjang kali ini telah terurai sebagian dengan anak rambut yang keluar tak beraturan. Dan yang lebih menakutkan dari semua itu, ekspresi sang putri.

Kingdom Stories : The Abandoned CrownWhere stories live. Discover now