Bab 18

2.9K 273 5
                                    


"When it rains, I'll be your umbrella
I'll hug you warmly
Maybe the day I promised is today
The day you will look at me brightly and smile."

ONEUS – I.P.U
******************

Dua malam berlalu semenjak penawaran dari Elliot diajukan. Dan pria itu nampaknya benar-benar serius akan tawarannya. Begitu pagi tiba seorang pelayan datang dan memberikan beberapa dokumen. Yang secara mengejutkan tidak hanya berisi aturan yang dijanjikan tetapi pula tentang profil beberapa tempat yang dipilihkan Elliot bagi Serena, hingga sang Putri sendiri kehilangan kata-kata.

Mata Serena memutuskan untuk menelusuri rekomendasi tempat terlebih dahulu dengan perlahan, mencoba menangkap detail sekecil apapun yang mungkin membantunya memutuskan. Layaknya tawaran untuk membeli tanah, informasi ringkas namun padat tertera pada dokumen tersebut. Memudahkan Serena membayangkan sekilas tentang lingkungan tiap daerah. Hingga akhirnya nama yang familiar menarik perhatian, Barius. Tanah kelahiran pelayan bernama Bertha. Mungkin karena Ia telah mendengar sekilas mengenai tempat ini dari penduduk aslinya hingga ada kecenderungan tersendiri ketika ia menelisik informasi yang disediakan.

'Mungkin Barius dapat jadi yang terbaik.'

Berada jauh di perbatasan paling barat yang bertemu langsung dengan hutan dan pegunungan membuatnya sedikit lebih terisolasi dari tempat lainnya. Meski fasilitas masih sangat minim, tetapi hal seperti itu tidak terlalu penting saat ini. Ia hanya membutuhkan tempat yang damai untuk mengasingkan diri dan memulai kehidupan barunya. Dan tempat ini cukup sempurna, tetapi..

'Akankah ia benar membiarkanku tinggal disini?' Serena masih menaruh keraguan pada penawaran Elliot.

Dalam malam sebelumnya jangankan mengabulkan ketika sedikit saja Serena mencoba menunjukan pendapatnya, mata Elliot akan menajam seolah tengah menimang hukuman apa yang pantas diberikannya. Kemudian secara ajaib setelah pertengkaran malam itu, pagi harinya Elliot memberikan penawaran yang sebelumnya tak berani lagi Serena ungkit. Siapa yang tidak curiga akan perubahan hatinya itu?

Tetapi telah memutuskan akan mengikuti arus, Serena mencoba tak mengindahkannya lagi dengan beralih pada lembar yang lebih penting. Meski hanya selembar, tetapi beban yang dibawa kertas itu melebihi tampilannya. Lama Serena membaca satu demi satu kata memastikan mencernanya dengan baik.

'Apa dia benar bersungguh-sungguh dengan syarat ini?'

Kening Serena bertaut tak mengerti. Untuk beberapa poin awal seperti mengikuti aturan dan menjaga nama baik keluarga tentu Serena dapat memahaminya. Tetapi mencantumkan makan malam bersama setiap hari, menjadwalkan waktu minum teh, juga meluangkan waktu untuk berpergian bersama? Apakah hal macam ini benar dijadikan syarat?

Serena tak mengerti. Tak habis pikir mengapa dan bagaimana Elliot hingga terpikir untuk mencantumkan syarat seperti itu. Ditambah sesuatu yang sedikit lebih mengejutkan, Berbeda jauh dengan bayangan, tidak satupun poin yang benar mengekang. Walau beberapa terasa sedikit memberatkan dan jika boleh jujur sedikit janggal, tetapi tidak hingga membuat Serena merasa benar-benar dirugikan.

Setelah termenung cukup lama akhirnya ia meraih pena dan mulai menuliskan sesuatu di atas lembaran kosong. Serena kemudian membunyikan lonceng tangan yang terletak tak jauh dari jangakauan. Begitu gemerincing terdengar, seorang pelayan wanita masuk dengan pandangan yang menunduk hormat.

"Tuan putri membutuhkan sesuatu?"

"Berikan ini pada Duke."

"Saya mengerti, apa Putri membutuhkan hal yang lain?"

"Tidak, itu saja."

Begitu pelayan tersebut pergi, Serena kembali melihat pada dokumen lain yang memuat daftar panjang tempat yang sengaja di pilihkan Elliot untuk memancing dirinya. Ada sinar keraguan di mata sang Putri. Untuk yang kesekian kalinya ia bertanya dalam hati,

Kingdom Stories : The Abandoned CrownWhere stories live. Discover now