Love From Mafia Part 51 Tunggu Aku

88.3K 4.3K 193
                                    

hy gaes.. selamat hari senin, selamat beraktivitas, happy reading gaes...

LFM bakalan up rabu ya gses, karena aku kemarin bnyak main jadi aku gak ada stok bab selanjutnya kalau up besok gak tau bisa enggak, karena mood aku lgi naik turun...

Kesembilan orang yang menghadang Edo berunjung penembakan kini telah berada di ruang bawah tanah milik gangster La Zetas di wilayah Selatan, tangan mereka diikat di atas tubuh mereka dengan rantai, begitu juga kaki mereka.

Kesembilan orang itu, berdiri tergantung dari kemarin, tanpa makan dan minum, tiap beberapa jam pengawal yang berjaga menyemprotkan air dari atas, mengenai tubuh mereka, itu kesempatan mereka untuk merasakan air minum walau hanya sedikit.

Pintu ruang bawah tanah terbuka, black dan Satya muncul di hadapan mereka.
Jika kalian bertanya tanya kenapa Satya bisa di markas kelompok selatan, jawabannya, kemarin setelah Edo tertembak, Keano memutusnya untuk memanggil Satya kembali ke Jakarta, tentu saja atas izin dari Bara.

“Jadi hanya sekelompok kecil ini yang menembak Edo?.” Tanya Satya pada Black..
“Banar, mereka mengincar Tuan Johan, namun boss Edo menyelamatkan Tuan Johan.” Jelas Black.

“Kira kira hukuman seperti apa yang akan mereka dapatkan.” Satya berfikir sejenak, padahal dia sudah tau hukuman apa yang akan mereka dapatkan.

“Black, siapkan alat alatnya,” Black mengangguk, meninggalkan Satya yang yang berada di ruang abwah bawah tanah.

“Jadi,, siapa yang menyuruh kalian?.” Tanya Satya santai, dia tidak mau buru buru, jika Satya menggretak mereka sekarang tidak akan seru hukuman yang telah menanti mereka, salah sendiri mereka mencari gara gara dengan La Zetas.

“Apa kalian tidak mau bicara?.” Satya bertanya lagi.

“Kami tidak akan bicara,” Ucap ketua gangsternya. Satya mengangguk disertai senyumannya. Senyum sadis lebih tepatnya.
“Pilihan yang tepat,” balas Satya.

“Tapi aku akan tetap membuat kalian bicara, tapi kalau kalian memilih untuk diam maka aku akan membuat kalian diam untuk selamanya, bagaimana? Aku sangat baik bukan?.” Tanya Satya.

***

Catya masuk ke dapur, melihat pelayan sedang membersihkan dapur membuatnya heran, tumben dapurnya di bersihkan, apa mereka lupa membersihkan dapur sebelum mereka semua istirahat.

“Selamat pagi Nyonya,” Sapa Ellen, kepala pelayan di mansion ini.
“Pagi, kenapa beres beres dapur?.” Tanya Catya penasaran.

“Maaf Nyonya, semalam kami telah membersihkan dapur sebelum pergi ke pavilium belakang, namun pagi ini dapur cukup berantakan, maafkan kami, tidak bisa menjaga kebersihan di mansion ini,” Ellen meminta maaf pada Catya.

“Apa kalian tau siapa yang membuat dapur berantakan seperti ini?.” Tanya Catya lagi.

“Kami belum tau Nyonya, kami akan mencari tau,” Balas Ellen,

“Tidak perlu mencari tau Ellen, aku dan Cia yang membuat dapur berantakan,” Bara tiba tiba menyahut. Catya merasa tidak percaya dengan apa yang Bara ucapkan, Bara bukan tipe orang yang suka makan tengah malam.

“Kalian harus terbiasa membersihkan dapur selama Ciara tinggal disini, dan siapkan makanan di kulkas, karena Ciara suka makan tengah malam.” Perintah Bara pada pelayan.

“Itu kebiasaan Cia, semenjak dia hamil dia suka makan tengah malam, sampai Bara menyiapkan kulkas dan microwave di kamar, biar Ciara bisa bebas makan apa saja tanpa membuat orang orang repot,” Catya hanya mengangguk anggukan kepalanya, bertanda dia mengerti.

Love From MafiaWhere stories live. Discover now