Love From Mafia Part 19 Ngidamnya Ciara

135K 5.5K 103
                                    

hy gaess... jadi ada kesalahan publikasi di bab 18, dan aku baru nyadar saat
mau up bab 19... baca dulu di bab 18 baru bab 19 ini biar enggak bingung, happy reading😘😘😘😘




Bara merasakan pusing dikepalanya ketika dia memaksakan untuk bangun dari tidurnya, entah sudah berapa lama dia tertidur sepertinya ini sudah siang.

"Boss, udah bangun?." Keano baru saja masuk ke kamar Bara untuk melihat keadaan Bara tidak taunya Bara sudah bangun dari tidurnya.

"Hemm,,," Bara hanya herdehem, dia ingin mengambil air minum di samping tempat tidurnya, namun bahunya cukup sakit untuk di gerakkan.

"Nihhhh Boss," Keano mengulurkan gelas di meja samping tempat tidur, dengan perlahan Bara meminum air putih dengan tangan kirinya.

"Kenapa kamu disini?." Tanya Bara.

"Boss Bara, anda tau bagimana khawatirnya saya mendengar anda tertembak, keadaan di Banten aman boss, sementara disini kacau, orang orang yang menembak anda sebagian dari Tiger Klan yang kita basmi beberapa hari yang lalu, tapi mereka kini sudah di basmi, alias udah di bunuh tadi pagi di markas mereka." Keano memberi penjelasan pada Bara.

"Dimana Johan?." Tanya Bara,

"Johan lagi di kantor, lagi kucing kucingan sama Ciara." Balas Keano.

"Ciara? Ciara tau kalau aku sakit?." Tanya Bara

"Enggak Boss, rahasia aman, Cuma tadi pagi Johan bilang sama Ciara kalau Boss pergi ke Lampung, terus Ciara minta di bawain pempek dari Palembang, katanya deket makanya Johan menghindar biar rahasia aman." Cerita Keano, bahkan Keano melihat Ciara merecoki Johan saat Johan akan berangkat ke kantor tadi pagi.

"Lalu apa kerjaan kamu sekarang Keano?." Tanya Bara.

"Tidak ada sih boss," Balas Keano santai.

"Berarti kamu bisa pergi ke Palembang beli pempek buat Ciara?." Ucapan Bara adalah perintah, maka mau tidka mau Keano mengangguk, padahal dia pengen tidur siang, mending berangkat aja lah ke Palembang dari pada dia yang tidur selama lamanya.

"Boleh bawa helicopter kan boss?." Tanya Keano, Bara hanya mengangguk. Untung,, untung, coba kalau pakai pesawat komersial, bisa lama banget antre ini itu.

****

Mood Ciara sudah kembali normal, sebenarnya hari ini dia ingin datang ke Panti karena di Panti sedang ada acara doa bersama, tapi Ciara tidak yakin dia bisa datang kesana, ditambah Bara tidak ada di rumah.

"Bi Yasya, kira kira kapan Bara pulang ya?." Tanya Ciara, kini Ciara sedang di meja makan, tentu saja untuk makan siang,

"Saya tidak tau Nona Tuan Bara pulang kapan, kalau ada apa apa Nona bisa telfon Tuan Johan." Saran Yasya.

"Huhhhh,,, aku nanti sore pengen ke Panti asuhan, tapi aku enggak tau Bara bisa ngizinin aku datang kesana atau tidak, aku takut Bara akan macam macam dengan anak anak Panti kalau aku pergi tanpa izin darinya." Ciara mengungkapkan keresahannya.

"Non, Kalau itu Bibi tidak berani, lebih baik Nona hubungi Tuan Bara atau Tuan Johan." Ciara mengangguk, dia yang sudah selesai makan siang langsung bangkit dari tempat duduknya.

"Bi, aku ke kamar dulu," Bi Yasya hanya mengangguk.

Ciara heran dengan kedatangan Keano, perasaan Bara tidak ada di rumah, tapi kenapa Keano datang ke rumah.

"Nona Ciara, ini Pempek dari Boss Bara, Boss Bara belum bisa pulang," Ciara mengangguk, dia menerima paper bag berisi pempek di dalamnya.

"Keano,, boleh minta tolong." Tanya Ciara pelan.

Love From MafiaWhere stories live. Discover now