Extra Part 3

137K 5.2K 283
                                    

siang gaes.... maaf baru up...

terimakasih bnyak untuk semuanya, yang menemaniku dari prolog sampai extrapart, yang selalu suport aku saat aku down, yg ngasih ide ini itu,..

hapoy reading gaes, ini part terakhir dari Lova From Mafia,.





Bara selama di Indonesia bener-bener memperlakuan Ciara dengan baik, bahkan jarang sekali datang ke kantor ataupun datang ke markas untuk memimpin transaksi secara langsung karena Ciara sangat manja pada Bara bahkan di mana ada Ciara di situ harus ada Bara.

Tapi Bara tidak pernah mempermasalahkan hal itu karena Bara tahu bagaimana susahnya hamil beruntungnya orang tua mereka sejak seminggu yang lalu telah datang ke Indonesia, usia kandungan Ciara yang memasuki delapan bulan lebih dua minggu membuat mereka datang ke Indonesia, mereka tidak mau ketinggalan momen dimana Ciara melahirkan cucu mereka.

Sore ini Ciara, Catya, Jonnas dan Bara sedang duduk duduk santai di taman belakang menikmati senja tiba-tiba mereka dibuat kaget dengan rintihan dari Ciara, perutnya tiba tiba sakit membuat Ciara meringis kesakitan hal itu tentu saja membuat Bara dan Jonnas panik, mereka takut Ciara kenapa kenapa.

Sebenarnya Ciara sudah merasakan perutnya sakit beberapa hari ini, Ciara menghubungi Dokter kandungannya tanpa sepengetahuan Bara, karena Ciara yakin Bara langsung membawanya ke rumah sakit jika tau Ciara mengalami kontraksi palsu. Tapi kali ini bukan kontraksi palsu, perutnya mulas dan bayi dalam kandungannya menendang nendang seperti ini keluar, dan Ciara merasa ada cairan yang merembes dari vaginanya.

“Ciara kamu tenang dulu ya sayang, Bara Jonnas bawa Ciara masuk ke dalam.” Perintah Catya,.

“Enggak Mom, kita harus bawa Ciara ke rumah sakit Mommy lihat Ciara kesakitan Bara takutnya Ciara kenapa kenapa bukannya ini mendekati hari kelahiran Ciara sepertinya Ciara akan melahirkan lebih cepat daripada perkiraan Dokter kita harus memastikan lebih baik kita membawa Ciara ke rumah sakit, Bara tidak mau terjadi sesuatu pada Ciara,” Apa yang dikatakan Bara memang benar tapi Catya yakin ini hanya kontraksi palsu, biasanya ibu hamil akan mengalami kontraksi palsu menjelang hari kelahiran buah hati mereka sama seperti yang Ciara alami saat ini.

“Bara benar Catya, kita harus membawa Ciara ke rumah sakit untuk memastikannya. Bagaimana kalau ini bukan kontraksi palsu, lebih baik kita segera membawa Ciara ke rumah sakit,” Jonnas setuju dengan Bara, Ciara harus di bawa ke rumah sakit.

Melihat Ciara yang terus kesakitan, Bara langsung menggendong Ciara menuju carport, beruntungnya ada mobil yang selalu siaga jadi Bara langsung memerintahkan sopirnya untuk membawa Ciara ke rumah sakit. Jonnas dan Catya menyusul menggunakan mobil yang lainnya..

“Ciara sayang kamu sabar dulu ya kita bentar lagi sampai rumah sakit kamu harus tahan dulu,,” Walau Bara Dalam keadaan panik namun dia harus bisa menenangkan Ciara yang sedari tadi merintih kesakitan lengan Bara tidak luput dari remasan tangan Ciara karena Ciara sedari tadi terus menggenggam lengan Bara untuk melampiaskan rasa sakit.

“Sakit Bara sakit,, rasanya sakit, ayo dong cepetan aku udah nggak kuat, sakit perut aku,,” Bara hanya bisa menenangkan Ciara, Bara sendiri juga tidak tau harus ngapain?. Bara benar benar bodoh dalam hal ini.

“Tahan dulu sayang bentar lagi kita sampai kamu harus kuat, baby Daddy tahu kamu enggak sabar pengen melihat dunia ini. Sabar ya Jangan buat Mommy kamu kesakitan,” Bara mencoba menenangkan Ciara dan juga bayi dalam kandungan Ciara dengan mengusap-usap perut Ciara, juga mengajak bayi dalam kandungan cara bicara walau tidak memberikan dampak yang besar tapi dengan usapan tangan Bara di atas perut Ciara, Ciara merasa perutnya tidak sekencang tadi dan tendangan-tendangan di perut Ciara tidak sekuat tadi, anak dalam kandungan nya itu sepertinya sangat patuh pada Bara.


Mobil Bara terparkir di depan IGD perawat dan Dokter telah siap menyambut kedatangan Bara dan Ciara mungkin Daddynya yang menghubungi pihak rumah sakit untuk bersiap, Ciara langsung dibawa ke ruang bersalin untuk diperiksa Bara menyadari bahwa ada darah yang mengalir dari selangkangkan Ciara, mungkin beneran cara akan melahirkan.

“Maaf Tuan, tetapi anda harus menunggu di luar karena istri anda akan kami periksa terlebih dahulu,” Bara mengangguk, membiarkan Dokter dan Perawat untuk memeriksa Ciara.

Jonnas dan Catya sampai di depan ruang persalinan  tidak lama setelah Ciara di bawa masuk kedalam ruang persalinan.

“Bara bagaimana keadaan Ciara?,” Tanya Catya.

“Dokter sedang melakukan pemeriksaan Mom,”Balas Bara, Bara sebenarnya ingin masuk kedalam ruang persalinan, namun dia tidak mau ambil resiko jika dia mengganggu pemeriksaan Ciara.

“Kita tunggu Dokter selesai memeriksa Ciara, semoga Ciara dan bayinya baik baik saja,” Jonnas ikut bicara.

Love From MafiaWhere stories live. Discover now