Love From Mafia Part 57 Bimbang

82.4K 4.3K 107
                                    

Hola gaes... im back..

gila thanks banget buat kalian semuanya para pembacaku, gak nyangka love from mafia tembus 90k lebih, salam beberapa hari ini..

happy reading gaes...




Suasana meja makan pagi ini sangat hening, hanya sedok dan garpu yang beradu itupun sangat pelan. Kecanggungan terjadi karena insiden semalam.

Flashback on.

Bara tidak tau jam berapa dia kembali daru ruang kerjanya, yang pasti hampir tengah malam. Bara bahkan tidak berharap Ciara menunggunya, karena Bara memang tidak ingin bicara dengan Ciara.

Mendengar Ciara mencintai orang lain, hingga Ciara rela melakukan apa saja demi orang yang Ciara cintai entah kenapa hati Bara seperti tertikam pisau kecil nan tajam.

“Bara, kamu baik baik saja?.” Ciara menghampiri Bara, dia ingin membantu Bara yang berjalan sempoyongan.

“Apa yang kamu lakukan, pergi,, aku tidak mau melihatmu lagi.” Bara menepis tangan Ciara yang memegannginya.

“Bara,, aku bisa jelasin sama kamu,, jangan kaya gini Bara,” Ciara masih memegang lengan kanan Bara.

“Pergi atau mati,” Bara mengacungkan pistol kecil tepat di kening Ciara. Di saku celananya selalu ada pistol kecil untuk jaga jaga siapa tau Bara membutuhkannya.
Ciara terdiam mematung.

“Bara…” Panggil Ciara pelan namun Bara tidak perduli, dia malah menarik pelatuknya hingga peluru kecil yang semula bersarang di dalam pistol keluar.
Ciara bahkan tidak bergerak sama sekali, kejadiannya sangat cepat, untuk mengelak pun Ciara tidak bisa.

Prang,,,,,

Ciara tidak merasakan sakit sama sekali, namun guci di belakangnya yang menjadi sarang peluru milik Bara.

“Bara,, Ciara ada apa?.” Catya, Jonnas dan Axel masuk kedalam kamar Ciara dan Bara. Catya melihat Bara mengacungkan pistol pada Ciara, dan guci di belakang Ciara yang menjadi sasaran peluru Bara.

“Ciara sayang,, kamu baik baik saja?.” Tanya Catya, namun Ciara tidak menanggapi ucapan Catya. Ciara masih terdiam dengan tatapan mata kosongnya.
Catya menggoncang tubuh Ciara pelan namun tubuh Ciara rubuh dengan mata terpejam. Beruntungnya Catya sigap menopang tubuh Ciara, Axel langsung membantu Catya, membawa Ciara ke tempat tidur.

“Ciara,,” Catya menepuk pipi Ciara pelan namun tidak ada respon.

“Ciara,,, Ciara bangun sayang,,” Catya memegang kening Ciara yang dingin.

“Axel, panggil Dokter,, tubuh Ciara dingin,.” Axel mengangguk, namun sebelum itu, Axel menarik Bara keluar dari kamarnya, bisa bisa Bara nekat di saat Catya lengah maka mereka akan kehilangan Ciara.

Jonnas yang duduk di kursi roda hanya mampu menatap Ciara yang pingsan dalam gendongan Axel, melihat Ciara seperti ini jantungnya sudah tidak karuan, semoga Ciara baik baik saja.


Dokter telah selesai memeriksa Ciara, Ciara tidak sakit, dia hanya kaget hingga pingsan. Sementara di kamar sebelah lebih tepatnya di kamar Axel Bara tiada hentinya menyumpai Ciara hingga membuat Axel pusing. Demi ketenangan bersama Axel bahkan menyuntikan obat tidur pada Bara hingga suasana tenang kembali tercipta setelah Bara tertidur.

Flashback Off



“Pelayan tolong siapkan sarapan untuk Ciara, sepertinya dia sudah bangun,” Perintah Catya, Ciara memang tidak ikut sarapan bersama karena tadi belum bangun, jadi Catya membiarkan Ciara istirahat mengingat semalam Ciara pingsan ditambah Ciara sedang hamil jadi Catya benar benar membiarkan Ciara istirahat.

“Bara, kamu langsung ke kantor?.” Tanya Catya melihat Bara telah rapi denga pakaian kerjanya.

“Iya Mom,” Balas Bara seadanya, tidak, Bara tidak marah dengan Catya, namun Bara hanya marah pada keadaan, disaat dia mencoba menerima Ciara sebagai istrinya Bara malah tau rahasia besar Ciara yang dia tutupi dengan rapat.

“Bara,, kalau kamu lelah kamu bisa istirahat, jangan di paksa, Daddy tidak menuntut kamu seratus persen untuk membantu Daddy, keadaan Daddy sudah pulih, kamu bisa istirahat.” Sambung Jonnas, melihat Bara yang kembali diam, murung, Jonnas tau Bara kecewa, marah, bahkan mungkin sakit hati dengan Ciara, namun Bara tidak tau dia harus meluapkan emosinya pada siapa.

“Akan Bara fikirkan Dad, Bara pergi dulu,” Bara melangkah meninggalkan ruang makan.

“Axel juga berangkat ke Kantor Dad.” Axel langsung menyusul Bara.

Love From MafiaWhere stories live. Discover now