Love From Mafia Part 66 Merindukanya

94.7K 4.4K 103
                                    

hola gaess... selamat hari senin, selamat beraktivitas, awal bulan februari ya,, cepet banget waktu berlalu....

happy reading gaess... see u so

Axel ingin mengantar sarapan untuk Ciara dan Bara, melihat Bara tidak ada di kamarnya, Axel berfikir mungkin Bara jalan jalan keluar, jadi dia memutuskan untuk ke kamar Ciara, namun matanya yang masih sehat di pagi hari harus ternodai dengan pemandangan yang membuat siapa saja yakin jika hubungan Bara dan Ciara dalam keadaan baik baik saja.

Bara tidur menyamping, tangannya dia jadikan bantal untuk Ciara, sementara Ciara memeluk Bara, wajahnya dia benamkan pada dada bidang Bara.

Axel menutup pintu sepelan mungkin, saat ada perawat yang ingin memeriksa keadaan Ciara, Axel pun mencegahnya karena Axel tidak ingin mengganggu pasangan yang sama sama keras kepala itu.
Keano dan Satya yang ingin menghirup udara dingin sambil menikmati kopi terheran heran dengan Axel yang duduk di kursi tunggu depan kamar inap Ciara.

“Kenapa disini boss?.” Tanya Keano menghampiri Axel.

“Nungguin love bird bangun,” Balas Axel dengan santainya, namun wajahnya tidak menunjukan kata santai.

“Ohhh,,,” Keano tau siapa yang di maksud Axel hanya mengangguk paham, lagian disini yang sakit hanya ada dirinya, Bara dan Ciara.

Tapi tunggu, bukannya kamar Ciara dan Bara tidak sama, kenapa tidak di antar langsung sarapan Ciara dan Bara.

“Ini sarapan, Satya juga,, ohh ya, yang tas ini kasihin ke mereka aku harus pergi ke kantor sebentar,” Keano dan Satya mengangguk.

Setelah Axel pergi, Keano dan Satya kebingungan, bukannya tinggal masuk aja ya, untuk mengantar sarapan untuk Ciara, kenapa harus nunggu bangun.

“Kita anter dulu ke kamar boss, baru ke kamar Nona Ciara.” Satya mengangguk, mengikuti langkah Keano ke kamar Bara, namun saat mereka sampai di kamar Bara, Bara-nya tidak ada di kamar.

“Kok boss enggak ada sih, lebih baik ke kemar Nona Ciara aja,” Keano dan Satya kembali melangkah menuju ke kamar Ciara, mereka berdua tidak berani membuka pintu kamar Ciara, jadi hanya mengetuk pelan namun tidak ada sahutan, akhirnya mereka memutuskan untuk mengintip sedikit dari kaca yang di pasang di pintu.

“Pantas Tuan Axel gak masuk, Tuan Bara dan Nona Ciara masih tidur,” Satya berkomentar.

“Lebih baik kita tunggu mereka bangun, ohh ya bikin kopi atau teh hangat, kayaknya enak,” Usul Keano, Satya mengangguk.

“Aku bikin kopi dulu, lo mau apa? susu, teh,?” Satya pamit untuk membuat kopi.
“Teh hangat aja,” Satya mengangguk, ada stand untuk membuat minum, yang disediakan rumah sakit di lantai dua puluh ini jadi Satya tidak perlu bingung bingung keliling rumah sakit untuk mencari letak cafetaria rumah sakit ini.

*****


Saat membuka mata, Ciara merasa ada yang aneh, pinggangnya terasa berat, seperti ada yang menindihnya, terus juga, kok gelap ya,, kaya ada yang menghalangi pandangannya.

Memundurkan sedikit kepalanya, akhirnya Ciara dapat melihat dengan jelas jika saat ini dia sedang tidur dalam dekapan Bara,..

Hah?... dalam dekapan Bara, yang benar saja, bukannya Bara masih marah padanya?, ahhh mungkin saja mimpi kali.
Ciara memejamkan matanya lagi, untuk beberapa saat, dan saat Ciara membukanya perlahan dia beneran masih dalam dekapan Bara.

Mengingat ingat semalam apa yang terjadi hingga Bara bisa tidur di kamarnya, fikiran Ciara berkelana, dari pertengkaran kecil dengan Bara, lalu Ciara menangis, dan Bara datang kembali hingga dia menangis dalam dekapan Bara, setelah itu Ciara tidak tau apa yang terjadi.

Love From MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang