Love From Mafia Part 40 Sangat Menyayangimu

113K 5.1K 31
                                    


Ciara merasa ada yang aneh ketika bangun di tengah malam, entah kenapa ada yang aneh dengan tubuhnya yang terasa nyaman dan hangat, sebenarnya Ciara ingin sekali tidur namun perutnya keroncongan minta di isi, dengan malas Ciara mencoba untuk duduk di tempat tidur, namun dia tidak bisa, seperti ada yang menahan di perutnya.

Ciara meraba raba, sebenarnya apa sih yang mengganjal di perutnya, setelah menemukan apa yang mengganjal di perutnya ternyata tangan, tapi ngomong ngomong, ini tangan siapa? Bukannya dia tidur sendirian kan? Kok ada tangan sih?.
Dengan rasa penasaran yang tinggi, Ciara mencoba untuk membalikkan badannya, dan ternyata orang itu Bara,, suaminya sendiri, bikin takut aja sihhhh..

Lagian tumben banget Bara tidur di kamarnya, biasanya kan dia tidur di kamar milik Bara di lantai tiga, dengan perlahan Ciara mengangkat tangan Bara, takut takut Ciara membangunkan Bara, sebisa mungkin Ciara tidak membangunkan Bara, namun Ciara salah, Bara dengan tinggkat kewaspadaan yang tinggi walau dalam tidurnya sudah terbangun sejak tadi, namun Bara pura pura tidur, dia ingin tau apa yang akan di lakukan Ciara.

Setelah bisa melepaskan tangan Bara dari perutnya Ciara langsung berjalan ke kamar mandi untuk cuci muka walau hanya sekedar membasuh wajahnya dengan air, setidaknya dia tidak terlalu mengantuk untuk makan.

Bara membuka matanya setelah mendengar pintu ditutup, sepertinya Ciara ke kamar mandi karena lampu kamar mandi menyala, juga sayup sayup Bara mendengar ada suara air mengalir.
Bara melanjutkan tidurnya, selama beberapa hari ini dia kurang tidur, pertempuran antar perusahaan mungkin di mulai beberapa minggu ini namun Bara tidak menyadarinya.

Ciara membuka kulkas pelan pelan, takut dia membangunkan Bara, ya,,, Ciara hanya tidak ingin mengganggu Bara tidur.
Mengambil susu dan ciffon cake, Ciara lalu duduk di sofa menikmati makan tengah malamnya, perut Ciara mulai membuncit, bukan takut seperti dulu, namun Ciara senang, entah ada perasaan hangat menyelimuti hatinya, mungkin ikatan batin antara anak dan Ibu terjalin dengan kuat.
“Hyyyyy babyyy,,, Mommy harap kamu tumbuh dan berkembang dengan baik di kandungan Mommy, lalu kita akan bertemu enam bulan lagi,, wahhhh Mommy enggak sabar ketemu sama babyyyy,” Ciara mengusap usap perutnya penuh kasih sayang. Ciara tidak seperti perempuan kebanyakan yang membenci anak kecil, Ciara malah menyayangi anak anak, dulu saat dia tinggal di panti asuhan, dia terbiasa membantu Bu Amanda merawat anak anak kecil di panti,, jadi dia tidak akan kesusahan merawat anaknya kelak.
“Sayang,, baik baik di dalam perut Mommy, Mommy dan Daddy sangat sangat menyayangi kamu,” Tanpa Ciara ketahui seseorang mendengar percakapan Ciara dengan janin dalam kandungannya.
Siapa lagi kalau bukan Bara, Bara sangat menikmati suara lembut nan merdu milik Ciara, Bara tidak menyangka Ciara jika Ciara menyangi anaknya, bukannnn tapi Ciara sangat menyayangi anaknya. Bara mungkin harus beruntung mendapatkan Ciara, perempuan cantik, baik, penyayang, dan sabar menghadapi tingkahnya yang kadang baik, kadang emosian, campur aduk kaya bungklon.
Bara menghampiri Ciara, yang masih duduk di sofa.
“Bara?.” Ciara tidak menyangka Bara akan bangun.
“Kenapa?.” Tanya Bara, Bara bahkan tanpa sungkan duduk di samping Ciara.
“Kamu kebangun karena aku ya?.” Tanya Ciara, Namun Bara menggeng, tanpa permisi Bara bahkan melahap ciffon cake milik Ciara.
“Kenapa dingin? Kamu tengah malam makan makanan dingin gini?.” Tanya Bara.
“Iyaa,,, soalnya enak, aku suka,” Balas Ciara,
“Lain kali kurangin makan dingin tengah malam, aku akan minta pelayan menaruh microwave di kamar jadi kamu enggak perlu repot manasin makanan kebawah, apa lagi sampai makan makanan dingin kaya gini.” Entah Bara kesambet apa, tapi Ciara merasa ada yang aneh dengan Bara, walau begitu Ciara tidak perduli, dia merindukan perhatian bara.
“Iyaa,,” Balas Ciara, Ciara tidak ingin bertengkar dengan Bara malam malam hanya gara gara makanan dingin.,
“Bara, ciffon aku?.” Ciara baru menyadari jika Bara menghabiskan ciffon Ciara, padahal di kamarnya tinggal itu, dan Ciara malas untuk turun ke lantai satu.
“Aku lapar,” Balas Bara.
“Aku juga,,” Ucap Ciara pelan.
“Di kulkas gak ada makanan lain?.” Tanya Bara, biasanya Bara suka mengecek kulkas di kamar Ciara kalau dia mengunjungi makan Ciara malam malam.
“Enggak ada, aku hanya ambil sepotong,.” Bara mengangguk.
“Aku ambilin.” Bara bangkit dari tempat duduknya, Ciara tidak menyangka Bara akan mengambilkan ciffon di lantai satu, tumben banget, jangan jangan Bara kesambet lagi, tapi setan mana yang mau merasuki Bara, dia kalau marah aja udah kaya setan.
Sambil menunggu Bara mengambilkan ciffon dilantai satu, Ciara bersender di sofa, meletakkan kakinya sejajar dengan tubuhnya, dia ngantuk, tapi masih ingin makan.

Love From MafiaWhere stories live. Discover now