El dan Fai sibuk berdiskusi masakan apa yang akan dihidangkan dipesta perusahaan milik tuan Pradipta. Sementara Aro sibuk didapur menyiapkan pesanan pelanggan yang datang.
"Siapkan saja menu yang sederhana, tidak perlu mewah" Kata El memberi masukan.
"Heh, masalahnya CEO itu suka tidak dengan makanan yang sederhana, dia kan orang kaya" Kata Fai yang dari tadi sibuk menulis menu apa saja yang menurutnya cocok dipesta ulang tahun perusahaan keluarga Pradipta.
"Lalu kenapa jika dia orang kaya? Dia juga manusia" Kata El sambil meminum jus alpukatnya.
"Tuan Pradipta suka semua makanan, dia tidak pernah pilih-pilih makanan, tulis saja makanan yang biasa kau buat" Aro muncul tiba-tiba dari dapur.
"Kau ini, apa begitu mengidolakan orang itu sampai setiap membicarakannya, kau pasti sangat bersemangat" Kata El menatap Aro dengan muka penasarannya.
"Tentu saja aku mengidolakannya, semua orang juga mengidolakannya, dia sosok yang sangat sempurna, sudah tampan, kaya raya, baik hati juga, Ahra sangat beruntung" Kata Aro memuji Sharga.
Fai dan El memutar kedua matanya malas.
"Aku curiga, apa kau suka sesama jenis?" Tanya El sedikit berbisik sambil memicingkan matanya pada Aro.
"Enak saja, aku masih normal" Jawab Aro dengan nada sedikit tinggi.
"Kalaupun kau penyuka sesama jenis juga tidak masalah" Kata El menahan tawanya.
Fai yang dari tadi diam langsung memukul kepala El dengan bulpoin yang dipegangnya.
"Aaaaawww..... Kenapa kau memukulku?" Protes El sambil mengelus kepalanya.
"Jangan bicara sembarangan, perkataanmu bisa membuat orang lain salah paham" Kata Fai.
Mendengar Fai membelanya, Aro menjulurkan lidahnya kearah El. Melihat itu, El kesal dan hampir melayangkan pukulan kearah Aro. Tapi dengan cepat Aro menghindar. Hal itu membuat El kesal sendiri.
"Awas kau Aro, aku akan membalasmu" Teriak El yang membuatnya jadi perhatian para pengunjung direstoran.
Menyadari hal itu membuat El malu sendiri. Lalu diapun membungkukkan badannya, meminta ma'af. Kemudian El duduk kembali sambil menundukkan kepalanya malu.
"Hahahaha, makanya jangan suka berteriak sesuka hatimu, wajahmu lucu sekali" Kata Fai sambil tertawa melihat kelakuan El. El memasang wajah cemberut.
🌸🌸🌸
Ahra menyuapkan sesendok bubur pada Sharga. Pria itu benar-benar sakit seperti dugaan Ahra. Setelah mendapat telepon dari Sharga, beberapa menit kemudian anak buahnya datang.
Ahra terpaksa mengurungkan niatnya untuk pergi mengajar. Dia datang ketempat Sharga dengan pakaian yang biasa dipakainya jika mengajar. Plaid blazer dengan dalaman polos juga rok sepanjang lutut. Tidak lupa snekers yang membuat Ahra terlihat lebih dewasa.
"Apa kau selalu berpakaian seperti ini setiap mengajar?" Tanya Sharga setelah menghabiskan buburnya.
"Heum" Jawab Ahra singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Story Of Sharga & Ahra ✅(Tamat)
General FictionHujan mengguyur bumi pagi itu. Jalanan digenangi air yang terus berjatuhan dari subuh tadi. Tampak gadis bertubuh mungil tengah disibukkan oleh aktifitas seperti biasa. Hujan bukan alasan untuknya bermalas-malasan. Meski rasa mengantuk terus menghan...