BAGIAN 10

63 69 9
                                    

Ahra benar-benar tidak nyaman berada diantara orang-orang yang sama sekali tidak dikenalnya. Harusnya dia menolak saja ikut dengan pria ini. Bukan hanya karna dia terlihat seperti anak hilang dengan piyama yang dipakainya, dia juga satu-satunya yang tidak bisa menikmati makanan yang dihidangkan.

Ahra hanya memandangi dekorasi restoran yang bergaya jepang itu. Sesekali, Ahra membaca tulisan-tulisan dikertas yang ada disamping Sharga.

"Akan sangat menyenangkan jika sewaktu-waktu anda membawa calon istri anda ketempat kami" Kata rekan kerja Sharga.

"Dia memiliki kesibukan sendiri, jadi akan sangat sulit memiliki waktu, tapi jika kami sudah meresmikan hubungan kami, saya akan mengusahakan datang ketempat anda" Kata Sharga sambil merangkul pundak Ahra. Hal itu makin membuat Ahra tidak nyaman.

"Apa benar jika ulang tahun perusahaan anda sekaligus memperkenalkan calon istri anda ini?" Tanya sang rekan kerja.

"Ya begitulah" Jawab Sharga sambil tersenyum.

"Owh, karna itu juga anda memintanya untuk menutupi identitasnya sebelum acara itu berlangsung, benar kan?" Tebak rekan kerjanya itu.

"Tepat sekali, tidak akan spesial lagi jika anda mengetahuinya lebih dulu" Jawab Sharga sambil memamerkan senyum manisnya.

"Apanya yang spesial? Apa dia tidak sadar kalau aku mulai kehabisan nafas memakai masker ini" Gerutu Ahra didalam hati.

Sharga memang meminta Ahra memakai masker. Alasannya karna dia tidak ingin orang tau identitasnya sebelum acara ulang tahun perusahaannya diadakan.

Awalnya, Ahra menolak, tapi mendengar ancaman Sharga, akhirnya dia mau memakai masker itu.
Setelah 1 jam lebih, akhirnya pertemuan itu berakhir. Ahra tampak lesu dan sangat terlihat jelas mulai mengantuk.

Selama pertemuan itu, Ahra hanya diam dan memperhatikan Sharga juga sekretarisnya yang bergantian berbicara.

"Aku akan mengantar Shika lebih dulu, baru setelah itu mengantarmu" Kata Sharga setelah masuk kedalam mobil.

Ahra hanya menganggukkan kepala sambil memakai sabuk pengamannya.

"Ma'af pak, kalau saya naik taksi juga tidak masalah" Kata Sikha si sekretaris yang duduk dibangku belakang.

Dia merasa tidak nyaman berada diantara Ahra dan Sharga.

"Tidak tidak, biar sekalian ku antar, lagipula ini sudah larut malam, akan berbahaya jika seorang wanita naik taksi sendirian" Kata Sharga penuh perhatian.

Sikha tidak percaya dengan apa yang didengarnya, biasanya Sharga bersikap dingin dan cuek pada setiap pegawainya. Lihatlah, malam ini atasannya itu bersikap sangat manis.

Sikha melirik ke arah Ahra yang duduk disebelah Sharga. Sikha jadi penasaran seperti apa wanita yang disebut Sharga sebagai calon istrinya itu. Tapi Sikha yakin wanita ini adalah wanita yang baik dan tentunya seseorang yang sangat berarti bagi Sharga.

🌸🌸🌸

Suasana tegang terjadi diruangan milik Fai. Hanya ada Fai dan Aro diruangan itu. Sudah beberapa menit yang lalu tidak ada yang berbicara. El yang menunggu diluar ruangan tidak tahan lagi dan memutuskan untuk masuk kedalam.

Love Story Of Sharga & Ahra ✅(Tamat)Where stories live. Discover now