EXTRA PART 2

33 23 7
                                    

4 tahun berlalu.

Suasana pagi yang penuh huru-hara sudah menjadi kebiasaan dirumah besar itu. Dua gadis kembar yang tengah di paksa mandi oleh sang ayah saling berteriak memanggil ibunya. Sang ayah sampai harus meminta bantuan kedua pelayan dirumahnya untuk membujuk kedua gadis kembarnya agar mau mandi.

Sampai sang paman juga ikut terlibat kegiatan yang sudah menjadi kebiasaan dipagi hari itu. Sejak sang ibu dari kedua gadis kembar berumur 4 tahun itu diminta sang dokter untuk mengurangi aktifitas yang menguras tenaganya, semua terpaksa dilakukan bersama sang ayah.

Mulai dari memandikan, mengantar sekolah, menemani keduanya belajar bahkan mengajak mereka bermain. Tidak jarang, sang paman juga ikut merawat keduanya.

Mereka adalah dua anak kembar dari pasangan Sharga dan Ahra. Ya setelah 4 tahun berlalu, Ahra melahirkan dua anak kembar berjenis kelamin perempuan.

Fraya Mahveen Pradipta dan Freya Mahveen Pradipta. Dua gadis kembar yang kini menginjak usia 4 tahun.

"Fraya, berhenti berlarian, cepat masuk kekamar mandi" Perintah Sharga saat melihat Fraya berlari kesana-kemari.

Tentu saja perkataan Sharga tidak didengarnya. Fraya yang lahir lebih dulu itu malah semakin kencang berlari. Berbeda dengan kembarannya. Freya sangat penurut dan selalu melakukan semua yang dikatakan sang ayah.

"Flaya... Ayo ita andi, atian yayah, lelah"

(Fraya... Ayo kita mandi, kasian ayah, lelah)

Freya menghentikan Fraya. Mengajak kembarannya itu untuk segera mandi. Cara bicara keduanya memang masih belum lancar, tapi setiap penghuni dirumah itu mengerti apa yang mereka ucapkan. Terutama Ahra yang hampir setiap saat bersama mereka.

Sharga tersenyum saat Fraya menuruti perkataan Freya tanpa adanya penolakan. Keduanya beriringan masuk kekamar mandi yang ada dikamar mereka.

"Fleya, apan bubu embuh? Flaya ngin andi elama bubu"

(Freya, kapan ibu sembuh? Fraya ingin mandi bersama ibu")

Fraya menunduk sedih. Dia sangat ingin dimandikan ibunya lagi. Sudah seminggu ibunya hanya berbaring ditempat tidur. Ayahnya sering melarang mereka untuk mendekati sang ibu. Sharga mengatakan bahwa Ahra harus istirahat agar calon adik mereka baik-baik saja.

"Fleya uga ngin andi elama bubu, api anti yayah alah"

(Freya juga ingin mandi bersama ibu, tapi nanti ayah marah")

Freya juga menundukkan kepalanya sedih. Melihat kedua anaknya yang tampak murung, Sharga menghampiri keduanya.

"Hei, kenapa kalian bersedih? Katakan pada ayah?" Tanya Sharga sambil mengelus kepala kedua anaknya.

"Flaya melindukan bubu"

("Fraya merindukan ibu")

Fraya menangis, membuat Freya yang melihatnya juga ikut menangis. Kalau sudah begini, Sharga bingung sendiri. Pasalnya kedua anaknya ini memang sangat dekat dengan Ahra. Bukan karna Ahra terlalu memanjakan keduanya. Tapi Karna Ahra selalu bersikap tegas dan menasehati keduanya tanpa terkesan menghakimi.

Love Story Of Sharga & Ahra ✅(Tamat)Kde žijí příběhy. Začni objevovat