BAGIAN 9

65 68 10
                                    

Sudah memasuki pertengahan bulan Oktober. Hujan mulai sering turun hampir setiap hari. Seperti yang terjadi saat ini. Ahra masih menunggu hujan berhenti setelah tugas mengajarnya selesai. Fai bilang akan menjemputnya, tapi hampir setengah jam tidak ada tanda-tanda kemunculannya.

"Huh tau begitu kan aku naik taksi saja, apa dia lupa kalau harus menjemputku?" Kata Ahra menggerutu sendiri.

Tak lama sebuah mobil hitam berhenti didepan pagar sekolah. Ahra memicingkan matanya. Apa itu mobil milik salah satu orang tua muridnya, tapi sudah tidak ada siapapun ditempat itu kecuali dirinya dan satpam yang menjaga sekolah. Dari dalam mobil, keluar seorang pria berpakaian rapi.

Ahra menghembuskan napasnya, hafal betul siapa pria itu. Pria itu melangkah menghampirinya. Tangan kanannya membawa payung untuk dirinya sendiri sementara ditangan kanannya ada satu payung yang pasti untuk Ahra.

"Ayo pulang, temanmu tidak akan datang menjemput" Kata Sharga setelah sampai didepan Ahra.

"Darimana kau tau, kalau aku sedang menunggu temanku? Apa kau diam-diam mengawasi aku?" Tanya Ahra menatap tajam kearah Sharga.

"Itu tidak penting, cepat berdiri, jangan sampai aku memaksamu" Kata Sharga memperingatkan. Tangannya mengulurkan payung didepan Ahra.

"Dasar tukang paksa" Gerutu Ahra, lalu mengambil payung dari tangan Sharga dengan kasar.

Dia berjalan mendahului Sharga. Diam-diam Sharga tersenyum, menurutnya sikap Ahra lucu.

"Ayo cepat, tadi kau memaksaku untuk cepat, sekarang kau malah mematung disitu" Teriak Ahra yang sudah beberapa langkah didepan Sharga.

Hal itu makin membuat Sharga yakin bahwa Ahra yang sekarang masih sama seperti Ahra dimasa lalunya. Sharga segera menyusul Ahra yang masih sibuk menggerutu.

"Pakai sabuk pengamanmu" Kata Sharga mengingatkan, setelah dia dan Ahra masuk kedalam mobil.

"Aku tau, tidak perlu diingatkan" Sahut Ahra ketus. Ahra menoleh kebelakang, seolah mencari keberadaan seseorang.

"Dimana pria itu?" Tanya Ahra.

"Hah? Siapa maksudmu?" Bukannya menjawab, Sharga malah balik bertanya.

"Pria yang menjemputku itu, aku kira dia juga disini" Jawab Ahra santai.

Tidak tau saja bagaimana perasaan Sharga yang mendengar Ahra malah mencari Diaz saat ada dirinya.

"Bisakah kau tidak membicarakan pria lain saat bersamaku?" Tanya Sharga dengan muka datar.

"Kenapa? Aku kan hanya tanya dia dimana" Jawab Ahra seolah sengaja memancing emosi Sharga.

Tanpa mengatakan apapun lagi, Sharga memacu mobilnya meninggalkan sekolah.

🌸🌸🌸

Fai dibuat pusing oleh Aro pagi ini. Pria itu mendadak tidak datang ke resto. Ditambah lagi, tidak ada kabar kenapa dia tiba-tiba absen. Berulang kali Fai menghubungi nomer Aro, tapi tidak satupun yang dijawab.

"Kau sebenarnya kemana Aro? Disaat seperti ini kau malah tidak datang dan tidak memberiku kabar" Kata Fai menggerutu sendiri. Tangannya terus menekan tombol panggilan pada nomer Aro.

Love Story Of Sharga & Ahra ✅(Tamat)Where stories live. Discover now