BAGIAN 32

30 24 0
                                    

Selamat membaca ya...
Jangan lupa vote dan komentnya.

🌸🌸🌸

Seminggu sudah Sharga dan Ahra berada ditempat ibu dan adik Ahra. Kemarin Hirham sudah diperbolehkan pulang. Walau belum sembuh total, Hirham memaksa untuk pulang. Hirham tidak ingin merepotkan ibu dan kakaknya apalagi Sharga.

Pria yang berstatuskan tunangan kakaknya itu sudah membantu banyak. Mendonorkan darahnya juga membiayai semua perawatan Hirham selama dirumah sakit. Hirham tidak ingin keluarganya terutama sang kakak semakin dianggap hanya memanfaatkan Sharga.

Cukup dengan berita kemarin yang membuat kakaknya hampir kehilangan nyawa.

🌸🌸🌸

Sore itu Hirham duduk diteras depan rumah. Menikmati semilir angin sepoi-sepoi. Ibu dan kakaknya pergi entah kemana. Sharga ada di kamar Ahra tadi.

Hirham masih sibuk dengan pikirannya saat Sharga datang dan duduk disampingnya.

"Apa kau sudah lebih baik?"

Pertanyaan Sharga menyadarkan Hirham. Adik Ahra itu menolehkan kepalanya. Menatap pada Sharga.

"Ya setidaknya tidak sesakit sebelumnya" Jawab Hirham.

Beberapa saat keduanya terdiam. Sibuk dengan pikirannya masing-masing. Ini pertama kalinya mereka duduk bersama tanpa ada Diaz, ibu maupun Ahra ditengah-tengah mereka. Jadi wajar saja jika keduanya merasa sedikit canggung.

"Bagaimana kelanjutan hubunganmu dengan kak Ahra?" Tanya Hirham memecah kecanggungan.

" Entahlah, jika ibu memberi restunya, aku berencana menikahi Ahra secepatnya" Jawab Sharga berusaha terlihat lebih santai.

"Ibu pasti merestui kalian, kau sudah membuktikan banyak hal, dari memberikan rumah ini, membantuku mendapatkan pekerjaan, menjaga kak Ahra dan terakhir kau mendonorkan darahmu padaku, apalagi yang membuat ibu meragukanmu"

"Tunggu, kau tau jika aku yang membantumu mendapatkan pekerjaan?"

"Tentu saja aku tau"

"Bagaimana bisa?"

"Awalnya aku tidak menyadarinya tapi setelah menjalani masa training, teman seangkatanku bercerita bagaimana sulitnya untuk masuk ke perusahaan itu, padahal hanya melamar sebagai seorang satpam"

"Dari situlah aku mulai sadar bahwa mungkin saja aku diterima ditempat itu karna bantuan seseorang dan namamulah yang kuingat saat itu, kupikir bukan hal sulit untuk seseorang yang terkenal sepertimu melakukan itu, dugaanku semakin terbukti saat aku diangkat menjadi pegawai tetap, padahal harusnya butuh minimal setengah tahun baru bisa diangkat sebagai pegawai tetap"

"Hirham aku tidak bermaksud...."

"Aku tau, karna itu aku diam saja dan berusaha menghargai semua yang kau berikan dengan bekerja lebih giat lagi, pekerjaan ini aku anggap kesempatan bagiku, aku akan berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya, aku tidak akan membuatmu kecewa, terima kasih atas semua kebaikanmu" Hirham tersenyum kearah Sharga.

"Bukan tanpa alasan aku membantumu, kau punya potensi dan kau sosok yang bertanggung jawab jika itu hal yang kau senangi, hanya saja tidak ada kesempatan, karna itu aku meminta salah satu sahabatku untuk merekrutmu menjadi salah satu satpam diperusahaannya, ternyata dia sangat terkesan dengan cara kerjamu, diangkatnya kau jadi pegawai tetap, itu murni dari dia sendiri bukan karna aku, aku yakin kau bisa sukses dengan pekerjaanmu ini tanpa mengatas namakan aku"

Love Story Of Sharga & Ahra ✅(Tamat)Where stories live. Discover now