BAGIAN 12

59 62 1
                                    

Ahra membuka matanya saat mendengar ada yang mengetuk pintu. Ahra meraih ponselnya, melihat sudah jam berapa. Ahra mengernyit karna jam diponselnya baru menunjukkan angka 02.30. Terlalu awal untuk orang datang berkunjung. Karna penasaran, Ahra membangunkan El yang tidur disebelah kirinya.

"El, bangun, ayo cepat bangun" Kata Ahra pelan sambil menggoyang tubuh El.

Namun bukannya bangun El malah mengingau hal aneh.

"Jika kau mencintaiku, datang kesini temui aku"

"Ish.... Siapa yang akan menemuimu dalam keadaan seperti ini" Kata Ahra mengomentari kata-kata El dalam tidurnya.

Ahra beralih ke pada Fai dan seketika dia menggelengkan kepala. Fai dengan tidur yang sama sekali tidak elegan pasti akan sulit membangunkannya. Apalagi kalau sudah terdengar suara dengkurannya.
Kembali terdengar suara ketukan pintu. Walau takut, Ahra mencoba memberanikan diri. Ahra berjalan perlahan sambil membawa payung untuk berjaga-jaga. Sampai didepan pintu, perlahan Ahra membuka pintunya dan...

"Aaaaaaaaaaaaa...." Ahra berteriak kencang saat seseorang jatuh tepat didepannya membuat Fai dan El langsung terbangun mendengar teriakkannya.

Buru-buru keduanya menghampiri Ahra.

"Ada apa Ahra?" Tanya El setelah menghampiri Ahra.

"I....it.....itu.." Ahra kehilangan kata-katanya, dia hanya menunjuk tepat pada seseorang yang tergeletak dilantai dekat pintu.

"S....si...siapa dia?" El ikut-ikutan gagap karna merasa takut.

Fai yang dari tadi diam saja, memberanikan diri mendekati orang itu.

"Aro!!!???" Seru Fai terkejut saat melihat orang yang sudah tidak sadarkan diri itu Aro.

Mendengar Fai meneriakkan nama Aro, Ahra dan El ikut mendekat.

"Apa yang terjadi dengannya?" Tanya El khawatir melihat ada luka ditangan Aro.

"Entahlah, kita harus membawanya ke rumah sakit" Jawab Fai sambil memeriksa apa Aro masih bernapas.

"Aku akan menelepon ambulance" Usul Ahra yang kekamar mengambil ponselnya.

Sebelum beranjak, Fai lebih dulu menahannya.

"Tidak Ahra, tidak perlu, akan menimbulkan masalah jika memanggil ambulance, kita saja yang membawanya" Kata Fai lalu berusaha mengangkat tubuh Aro. Ahra dan El hanya saling menatap.

"Apa kalian tidak berniat membantuku?" Tanya Fai.

Akhirnya, ketiganya membawa Aro ke rumah sakit terdekat. Ketiganya menunggu dokter memeriksa keadaan Aro. Beberapa kali ketiganya saling bergantian menguap. Tidak lama dokter keluar.

"Bagaimana keadaannya dokter?" Tanya Fai yang lebih dulu berdiri dibanding Ahra dan El.

"Kalian siapa pasien?" Tanya Dokter itu, meneliti Ahra, Fai dan El bergantian.

Mungkin dokter itu heran karna ketiganya tampak aneh. Mereka masih menggunakan piyama dan terlihat jelas wajah mengantuk. Bahkan Ahra baru sadar kalau dia memakai alas kaki yang berbeda.

Love Story Of Sharga & Ahra ✅(Tamat)Where stories live. Discover now