BAGIAN 22

44 41 5
                                    

Sore itu angin berhembus kencang. Langit tampak mendung. Menandakan bahwa sebentar lagi akan turun hujan. Dua sejoli itu tampak diantara deretan- deretan batu nisan disekitarnya. Ada pilu yang menyelimuti keduanya. Terlebih ini pertama kalinya bagi si wanita datang berkunjung dengan status tunangan orang.

Tangisnya meledak tatkala dengan tiba-tiba ingatan tentang kebersamaannya dengan sang ayah kembali muncul.
Sementara sang pria tidak bisa melakukan apapun selain menenangkan wanitanya.

Ya, dua sejoli itu tidak lain Sharga dan Ahra. Seminggu yang lalu, Sharga dan Ahra ikut pulang ketempat ibu dan adik Ahra. Sebelum kembali ke kota tempat Ahra merantau, keduanya memutuskan untuk mampir ke kota tempat ayah Ahra dimakamkan.

Kalian pasti bingung kenapa makam ayah Ahra berbeda dengan kota tempat tinggal ibu dan adik Ahra. Kalian ingat kan, saat kecil Ahra tinggal dengan sang ayah. Sementara adiknya tinggal bersama sang ibu.
Sebelum meninggal, ayahnya berpesan agar dimakamkan ditempat kelahirannya. Karna itulah makam ayah Ahra berada ditempat yang jauh dari tempat tinggal adik dan ibunya.

"Hai ayah, Aku datang hari ini, ada seseorang yang ingin aku kenalkan pada ayah" Ahra menarik tangan Sharga mendekat.

"Ini Sharga ayah, dia tunanganku, mungkin ayah sudah mengenal dia sebelumnya, dia teman di masa kecilku" Ahra mengusap lembut nisan bertuliskan nama ayahnya itu.

"Hai ayah, aku Sharga, ayah masih ingat aku? Anak laki-laki yang ayah sebut si rambut landak dulu, ma'af ayah aku baru datang ke rumah baru ayah ini, ma'af juga karna aku pernah mengingkari janjiku pada anak ayah, sekarang aku disini ayah, aku ingin ayah meemberikan restu ayah untuk hubunganku dan Ahra, kali ini tidak akan aku tinggalkan dia apapun yang terjadi" Kata Sharga panjang lebar.

Tangannya menggenggam erat tangan Ahra. Ada rasa hangat didada Ahra saat Sharga memanggil ayahnya dengan panggilan yang sama seperti dirinya.

"Ayah, jika memang benar dialah pria yang Tuhan kirimkan untukku, sumber kebahagiaanku, yakinkan hatiku" Kata Ahra dalam hati.

"Ayah, kami pamit, kami akan datang lagi dikemudian hari" Kata Ahra mengakhiri kunjungannya.

Keduanya menaburkan bunga diatas pusaran ayah Ahra. Lalu meninggalkan area pemakaman itu.

"Sharga" Panggil Ahra sambil menghadap kearah Sharga.

"Iya?" Tanya Sharga menatap kearah Ahra.

"Hmm... Apa kau bersedia membuatku jatuh cinta padamu? Buat aku menyerahkan hatiku padamu, buat aku tidak punya alasan untuk menolakmu lagi, menjadikan kau satu-satunya orang yang bisa aku andalkan"

"Tanpa kau minta, aku akan membuatmu mencintaiku lebih dalam, bahkan kau tidak akan pernah bisa menolakku apapun alasannya, karna seperti yang sudah kukatakan kau hanya milikku"

Sharga meraih tangan Ahra. Membawa tangan itu kebibirnya. Diciumnya tangan wanita yang paling dicintainya itu.

"Aku janji Ahra, aku akan membuatmu bahagia, aku akan jadi pelindungmu juga tempatmu bersandar, tidak akan ku biarkan airmata mengalir dipipimu, kau hanya boleh tersenyum" Lanjut Sharga.

"Terima kasih Sharga" Kata Ahra lalu memeluk erat tubuh tegap Sharga.

Rasanya nyaman sekali berada dalam pelukan pria ini. Ahra seperti menemukan pelukan yang sama seperti pelukan sang ayah. Sharga mengecup puncak kepala Ahra sayang.

Love Story Of Sharga & Ahra ✅(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang