BAGIAN 8

66 71 10
                                    

Hirham dibuat terkejut akan kedatangan Diaz. Dia tidak tau ada masalah apa hingga orang kepercayaan Sharga itu menemuinya malam-malam begini.

"Aku tidak akan berbasa-basi, aku hanya ingin bertanya apa Ahra pernah mengalami kecelakaan yang membuatnya hilang ingatan?" Tanya Diaz to the point.

"Apa maksudnya? Kak Ahra tidak pernah mengalami kecelakaan, apalagi sampai hilang ingatan" Jawab Hirham.

"Benarkah? Apa kau berkata yang sebenarnya?" Tanya Diaz lagi seolah tidak percaya dengan apa yang dikatakan Hirham.

"Tentu saja aku mengatakan yang sebenarnya, tunggu, kenapa tiba-tiba kau menanyakan hal ini? Apa terjadi sesuatu dengan kak Ahra?" Kali ini ada rasa khawatir diwajah Hirham.

"Tidak terjadi apapun dengannya, aku hanya sedikit bingung, kenapa dia tidak mengenali Sharga" Kata Diaz mulai frustasi.

"Aku juga tidak percaya kalau bosmu itu pernah jadi teman di masa lalu kak Ahra" Kata Hirham.

"Maksudmu?" Tanya Diaz menatap Hirham dengan muka datarnya.

"Ya bagaimana aku percaya, dia membuat rencana dengan membuatku meminjam uang padanya dan menjadikan kak Ahra syarat agar aku tidak perlu membayar hutangku, bukankah jika dia memang teman di masa lalu kak Ahra, dia hanya cukup menemui kak Ahra" Jawab Hirham panjang lebar.

"Kau tidak tau apapun, jangan seenaknya menyimpulkan sesuatu" Kata Diaz mulai emosi.

"Aku memang tidak tau apapun, aku bahkan tidak tau seperti apa kehidupan kakakku saat kecil, tapi dia tetap kakakku, satu-satunya saudari yang aku punya" Hirham berhenti sebentar.

"Aku mungkin dicap sebagai orang jahat karna menjadikan kakakku sebagai syarat mendapatkan rumah dan semua yang kupunya saat ini, tapi aku yakin kak Ahra tau alasan aku melakukannya dan jangan kau pikir aku akan diam saja, jika suatu saat kau atau siapapun membuat hatinya terluka" Lanjut Hirham, lalu masuk kedalam rumah, tanpa menunggu Diaz membalas perkataannya. Diaz hanya terdiam, tangannya mengepal menahan emosi.

🌸🌸🌸

"Ahra!!!!???" Teriak El menyadarkan Ahra yang sedang melamun. Makanan yang sedang dimasaknya sudah berubah warna jadi hitam.

"Yaaah, gosong.... Padahal aku sangat lapar, kenapa kau malah melamun" Kata El menggerutu sendiri.

Hancur sudah harapannya untuk menikmati makan malam. Sebenarnya bisa saja dia meminta Fai mengirimkan makanan dari restonya, tapi rasanya mereka sudah terlalu sering melakukan hal itu. Ahra hanya terdiam, pikirannya saat ini melayang kemana-mana.

"Kau itu kenapa? Bagaimana kita makan kalau semua kau buat gosong begini?" Tanya El mulai frustasi.

"Ma'af" Jawab Ahra singkat.

"Huft, mungkin meminta Fai mengirim makanan adalah jalan satu-satunya" Kata El lalu mengirim pesan pada Fai untuk mengirim makanan ketempat kost.

"Dari tadi kau seperti sedang memikirkan sesuatu, apa kau baik-baik saja?" Tanya El setelah mengirim pesan pada Fai.

Ahra hanya menganggukan kepala sebagai tanda kalau dia baik-baik saja.

"Aku mungkin tidak selama Fai dalam mengenalmu, tapi aku tau ada yang kau sembunyikan, kalau kau belum siap menceritakannya, tidak masalah, aku akan menunggu sampai hatimu benar-benar siap" Ucap El dengan mode bijaknya.

Love Story Of Sharga & Ahra ✅(Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang