BAGIAN 3

86 86 6
                                    

"Apa sudah ada kabar dari Ahra?" Tanya El yang tengah menikmati makan siang direstoran milik Fai.

"Huft belum, sejak dia pergi tidak ada kabar apapun, aku sudah meneleponnya, tapi tidak ada jawaban, dia seolah sengaja tidak menjawabnya" Jawab Fai lalu duduk dihadapan El.

"Apa terjadi sesuatu padanya? Seperti yang dia katakan waktu itu?" Gumam El menghentikan acara makannya.

"Jangan berpikir aneh-aneh, aku yakin dia baik2 saja" Fai mengambil beberapa kertas yang dibawa El.

"Ini pengusaha muda yang terkenal itu kan?" Tanya Fai sambil menunjuk sebuah foto disalah satu tumpukan kertas itu.

"Heum... Aku ditunjuk untuk jadi EO diperayaan ulang tahun perusahaannya bulan depan" Jawab El lalu menyeruput kopi kesukaannya.

"Mendadak sekali" Gumam Fai yang terus memperhatikan foto pria itu.

"Tidak mendadak, sudah beberapa bulan yang lalu dia memintaku menjadi EOnya, hanya saja orang kepercayaannya bilang, mungkin acara itu sekaligus memperkenalkan calon istri bosnya, karna itu aku diminta untuk menunggu informasi selanjutnya" Terang El.

"Waaaah, aku jadi penasaran siapa calon istrinya, seperti apa ya wanita itu?" Tanya Fai penasaran.

"Entahlah, aku sempat berpikir bahwa pria itu gay, karna yang kudengar dia belum pernah terlihat mengencani seorang wanita, yang setiap waktu ada disampingnya ya orang kepercayaannya itu" Jawab El panjang lebar.

"Atau mungkin berita itu benar dan wanita yang akan dikenalkan sebagai calon istrinya itu hanya pengalihan agar orang-orang tidak tau kalau dia itu gay" Kata Fai menyimpulkan sendiri.

"Itu tidak mungkin" Teriak seseorang yang tiba-tiba mencul membuat Fai dan El terkejut.

Fai mengerutkan dahi dan memandang pria yang kira-kira seumuran dengannya itu. Dia tidak ingat punya karyawan sepertinya.

"Kau siapa? Apa kau pegawai baru? Aku tidak ingat ada pegawai sepertimu disini?" Tanya El mewakili semua pertanyaan yang ada dibenak Fai.

El terus memperhatikan penampilan pria itu dari atas hingga bawah. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan penampilannya. Hanya saja untuk pegawai resto, dia terlalu modis dan terlihat berkelas. Kemeja lengan panjang yang dimasukkan kedalam celana bahan warna hitam, rambut yang sedikit panjang disisir mirip anak tahun 90-an. El hampir tertawa awalnya tapi berusaha ditahan.

"Ah...ma'af kan aku, aku Aldevaro" Jawab pria itu sopan.

"Aku tidak mau mendengar namamu, apa kau butuh sesuatu?" Tanya Fai jutek.

Begitulah gadis itu jika bertemu dengan orang asing.

"Hmm... Aku baca didepan ada lowongan pekerjaan sebagai koki, apa itu masih berlaku?" Aro menunjuk papan pengumuman yang dipasang didepan resto.

"Tentu saja itu...."

"Sudah tidak berlaku" Ucapan El dipotong begitu saja oleh Fai.

Membuat El bingung dan menatap ke arah Fai meminta penjelasan. Tapi sepertinya Fai tidak berniat menjelaskan.

"Tapi itu masih terpasang disana, itu tandanya masih berlaku kan? Aku sangat butuh pekerjaan, tolong terima aku untuk bekerja disini, aku bisa memasak apapun, aku juga mudah belajar hal baru" Kata Aro meyakinkan.

Love Story Of Sharga & Ahra ✅(Tamat)Where stories live. Discover now