BAGIAN 11

65 62 7
                                    

Diaz baru saja sampai dirumah Sharga setelah melaksanakan tugasnya diluar kota. Diaz keluar dari mobil yang disambut wajah lesu Sharga.

"Aku baru saja pulang dari luar kota, harusnya kau menyambutku dengan wajah ceria bukan wajah lesu seperti itu" Keluh Diaz sambil bersedekap.

"Aku patah hati Diaz, Ahra menolakku lagi semalam" Sharga merengek seperti anak kecil.

Diaz menghembuskan napas lelah. Beginilah sosok Sharga jika didepannya. Merengek seperti anak kecil bahkan tidak ada Sharga yang tegas seperti yang selama ini dia tunjukkan pada orang-orang.

"Aku harus apa? Jika dia menolakmu, ya sudah cari lain, mungkin sudah waktunya kau membuka hatimu untuk wanita lain" Kata Diaz dengan santainya.

"Aku mencintainya, belum berubah sedikitpun, kau tau itu" Kata Sharga, kali ini dia berhenti merengek. Lalu menatap Diaz seolah mendapat sebuah ide.

"Jangan aneh-aneh lagi, rencanamu sebelumnya sudah membuatku dibenci adik Ahra, sekarang apalagi?" Tanya Diaz seolah bisa membaca apa yang ada dipikiran Sharga.

"Bagaimana jika aku mengancam Ahra dengan membuat resto atau EO milik temannya itu bermasalah, pasti Ahra akan melakukan apapun, termasuk menikah denganku, benarkan?" Sharga tersenyum bangga dengan idenya sendiri. Diaz yang mendengar itu, langsung memukul kepala Sharga.

"Aduuuuuh sakit" Kata Sharga sambil mengelus kepalanya yang baru dipukul Diaz.

"Berpikirlah dulu jika ingin berbicara, Jika kau ingin Ahra semakin membencimu, lakukan saja, tapi jangan harap aku membantumu" Kata Diaz sambil melangkah masuk kedalam rumah.

"Lalu aku harus bagaimana sekarang?" Tanya Sharga menyusul Diaz masuk kedalam rumah.

"Cukup diam, jalani hidupmu seperti biasanya" Jawab Diaz lagi-lagi memukul kepala Sharga. Setelah itu dia masuk kedalam kamarnya.

"Kau selalu begitu" Suara Sharga diluar sana masih didengar oleh telinga Diaz.

Diaz menyandarkan tubuhnya pada pintu. Menutup kedua matanya, mengingat kembali masa lalunya bersama Sharga.

Flashback on :

Anak remaja berumur 19 tahun itu meringis kesakitan saat ayahnya memukulinya menggunakan rotan. Pukulan itu sering didapatnya ketika dia melakukan kesalahan. Tidak peduli kesalahan itu kecil atau besar, dia akan mendapatkannya.

Hari ini dia hanya keluar rumah untuk bermain bersama teman-teman sebayanya, tapi dia lupa kalau ayahnya melarangnya keluar rumah. Alhasil, dia dipukuli sepulang bermain. Remaja itu Diaz yang hidup dengan ayah angkatnya yang pemabuk. Tidak ada hari tanpa pukulan rotan ditubuhnya. Ayahnya masih terus memukulinya meski tubuh Diaz sudah penuh dengan luka.

Lalu tiba-tiba seseorang membuka paksa pintu depan rumah itu. Disana berdiri seorang remaja seumuran Diaz membawa beberapa orang bersamanya.

"Jangan pukuli Diaz lagi, berhenti bertindak kejam padanya" Teriaknya lantang. Lalu dia yang tidak lain adalah Sharga melangkah menghampiri ayah Diaz. Mendorong tubuh yang lebih besar darinya itu hingga tersungkur kelantai.

"Kurang ajar, beraninya kau...." Ayah Diaz hampir melayangkan rotannya pada remaja itu, namun paman Sharga menahan tangannya.

Love Story Of Sharga & Ahra ✅(Tamat)Where stories live. Discover now