BAGIAN 34

32 23 4
                                    

Sharga tersenyum puas saat mendapatkan apa yang dicarinya. Sudah sejak 1 jam yang lalu dia berkutat dengan ponselnya. Setelah makan malam bersama Ahra dan Diaz, Sharga mulai mencari sesuatu lewat ponselnya.

Dia ingin memberikan kejutan kecil untuk Ahra. Akhirnya usahanya membuahkan hasil. Dia hanya tinggal mengatur waktu yang tepat.

"Semoga semua berjalan lancar sesuai keinginanku" Gumam Sharga bermonolog sendiri.

"Sharga... Boleh aku masuk?" Tanya Diaz yang mengintip dibalik pintu.

"Biasanya juga tanpa meminta ijin kau langsung masuk begitu saja, masuklah" Jawab Sharga sambil meletakkan ponselnya diatas meja.

Diaz masuk dan langsung merebahkan tubuhnya ditempat tidur milik Sharga.

Sharga mengernyitkan keningnya melihat kelakuan Diaz. Sharga ikut berbaring disamping Diaz.

"Aku merindukan ayah" Gumam Diaz masih dengan posisi berbaring. Kedua matanya menutup rapat.

Sharga menolehkan kepalanya menatap Diaz. Sharga tau benar siapa ayah yang dimaksud Diaz. Satu-satunya sosok yang begitu disayangi Diaz meski sudah sering memukulnya dulu.

"Dia sudah tenang diatas sana, tidak perlu disebut lagi" Kata Sharga.

Ya, setelah diserbu warga karna ketahuan memukuli Diaz, ayah angkatnya itu dipenjara. Namun beberapa hari kemudian ayahnya meninggal karna over dosis. Sedih, tentu saja. Diaz sangat menyayangkan bahwa ayahnya meninggal karna terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan terlarang.

Padahal Diaz berharap bisa memperbaiki hubungannya dengan sang ayah.

"Sebenarnya, aku ingin keluar negeri untuk berkunjung kemakamnya, tapi kau tidak cukup percaya padaku, ya sudah"

"Kenapa kau tidak mengatakannya sejak awal? Aku pasti akan langsung mengijinkan jika itu alasannya"

"Kalau kukatakan sejujurnya, kau pasti tetap akan memintaku naik pesawat pribadi dengan beberapa bodyguard, aku tidak suka"

"Hmm... Ya sudah lupakan"

Diaz membuka matanya. Lalu mengerucutkan bibirnya.

"Huft... Sepertinya memang tidak ada harapan"

Sharga kembali sibuk dengan ponselnya. Diaz mengintip karna penasaran apa yang sedang dilakukan sahabatnya itu.

"Kau ingin ketempat itu?" Tanya Diaz penasaran.

Sharga menolehkan wajahnya. Dia terkejut saat sadar Diaz berada tepat didekat telinganya.

"Astaga kau ini" Tangan Sharga reflek mendorong wajah Diaz. Membuat pria itu terjatuh dikasur.

Diaz memberengut kesal. Dia menatap Sharga tajam.

"Hah, sepertinya tidak ada harapan berkata jujur padamu"

Diaz beranjak dari tempat tidur Sharga. Melangkah ingin keluar dari kamar itu. Namun baru saja tangannya ingin meraih kenop pintu, Sharga mencegahnya.

"Kau benar-benar ingin bertemu ayah?"

Diaz membalikkan badannya.

Love Story Of Sharga & Ahra ✅(Tamat)Where stories live. Discover now